• News

Erdogan Tetapkan Pemilihan Turki 14 Mei, Tiga Bulan Setelah Gempa

Yati Maulana | Sabtu, 11/03/2023 11:30 WIB
Erdogan Tetapkan Pemilihan Turki 14 Mei, Tiga Bulan Setelah Gempa Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan keputusan pemilu di Ankara, Turki 10 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada hari Jumat secara resmi menetapkan pemilihan parlemen dan presiden untuk 14 Mei, sebulan lebih awal dan hanya tiga bulan setelah gempa bumi yang menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal di Turki selatan.

"Bangsa kita akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden dan anggota parlemennya pada 14 Mei," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi setelah menandatangani keputusan, kurang dari sebulan setelah gempa menewaskan hampir 50.000 orang di Turki.

Erdogan mengatakan pemilihan dimajukan karena tanggal yang direncanakan tanggal 18 Juni bertepatan dengan ujian universitas, liburan musim panas dan perjalanan haji.

Pemungutan suara akan menjadi ujian terbesar Erdogan dalam 20 tahun kekuasaannya, dan memutuskan tidak hanya siapa yang memimpin Turki tetapi juga bagaimana pemerintahannya, ke mana arah ekonominya dan peran apa yang mungkin dimainkannya dalam meredakan konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

Pada hari Senin, aliansi oposisi utama enam partai menunjuk Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), sebagai kandidatnya untuk menantang Erdogan sebagai presiden.

Erdogan mengatakan kampanyenya akan fokus pada pemulihan setelah gempa bumi dan tidak akan menggunakan musik apapun. Semua kandidat parlemen dari Partai AK-nya harus memberikan sumbangan "dermawan" untuk dana gempa dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), katanya.

Sebuah keputusan yang diterbitkan dalam Lembaran Negara Resmi mengatakan korban yang selamat dari gempa bumi akan mempertahankan hak pilih mereka jika mereka pindah, yang berarti mereka akan dapat memilih di kota-kota tempat mereka tinggal saat ini.

Erdogan mengatakan lebih dari 47.000 orang tewas di Turki akibat gempa bumi, sehingga jumlah keseluruhan korban, termasuk yang tewas di Suriah menjadi lebih dari 53.000.

Lebih dari 600.000 rumah runtuh atau rusak parah di seluruh wilayah, menurut data resmi.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilihan presiden dan parlemen akan ketat, dengan blok oposisi berjalan sedikit di depan aliansi yang memerintah.

Blok tersebut telah bersumpah untuk membalikkan banyak kebijakan Erdogan tentang ekonomi, hak-hak sipil dan urusan luar negeri dalam apa yang dilihat banyak orang sebagai pemilihan paling penting dalam sejarah 100 tahun republik itu.

FOLLOW US