• News

Korban Tewas Topan Gabrielle di Selandia Baru Meningkat Menjadi 11 Orang

Yati Maulana | Minggu, 19/02/2023 15:30 WIB
Korban Tewas Topan Gabrielle di Selandia Baru Meningkat Menjadi 11 Orang Pemandangan air pasang naik akibat Topan Gabrielle di Arkles Bay, Auckland, Selandia Baru 13 Februari 2023 dalam tangkapan layar ini diperoleh dari video media sosial. Foto: Reuters

JAKARTA - Korban tewas akibat Topan Gabrielle di Selandia Baru naik menjadi 11 pada hari Minggu karena ribuan orang masih hilang seminggu setelah badai melanda Pulau Utara negara itu.

Topan menghantam wilayah paling atas Pulau Utara pada 12 Februari dan menyusuri pantai timur, menyebabkan kerusakan yang meluas. Perdana Menteri Chris Hipkins menyebut Gabrielle sebagai bencana alam terbesar Selandia Baru abad ini.

Pada hari Minggu, polisi mengatakan dua orang lagi tewas di daerah Hawke`s Bay yang terkena dampak parah terkait topan, sehingga jumlah korban tewas menjadi 11 orang.

Sekitar 5.608 orang tetap tidak dapat dihubungi di seluruh negeri, sementara 1.196 telah terdaftar aman, kata polisi.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan mereka sangat mengkhawatirkan sejumlah kecil, sekitar 10, dari mereka yang masih hilang.

Upaya pemulihan berlanjut, dengan tim dari Dewan Auckland melakukan penilaian bangunan cepat pada rumah yang rusak di wilayah pesisir Muriwai dan Piha, sekitar 60 km (40 mil) barat kota terbesar di negara itu, Auckland.

Otoritas darurat dan militer pada hari Sabtu menjatuhkan pasokan penting melalui helikopter ke masyarakat yang terdampar sejak topan, yang menghanyutkan pertanian, jembatan dan ternak serta menggenangi rumah.

Sekitar 62.000 rumah tanpa listrik secara nasional pada hari Sabtu. Dari jumlah tersebut, hampir 40.000 berada di Hawke`s Bay, dari populasi sekitar 170.000.

Perdana Menteri Hipkins mengatakan respons krisis "masih berlangsung" dan bahwa orang-orang di Pulau Utara "bekerja sepanjang waktu."

Polisi telah mengirim 100 petugas tambahan ke Hawke`s Bay dan Tairawhiti di dekatnya, termasuk ke daerah-daerah terpencil, dan Selandia Baru Herald melaporkan penghalang jalan di sekitar desa pedesaan Hawke`s Bay untuk mencegah para penjarah.

"Menargetkan orang dalam krisis adalah menjijikkan dan kami tidak mentolerirnya," kata Inspektur Polisi Jeanette Park.

FOLLOW US