• News

Turkiye Panggil Dubes Belanda atas Penistaan Al-Quran di Den Haag

Asrul | Rabu, 25/01/2023 01:04 WIB
Turkiye Panggil Dubes Belanda atas Penistaan Al-Quran di Den Haag Ilustrasi gedung Kementerian Luar Negeri Turkiye di Ankara. (Foto file - Anadolu Agency)

TurkiyeTurkiye memanggil Duta Besar Belanda Joep Wijnands di Ankara untuk memprotes dan membicarakan soal pelecehan kitab suci Al-Quran yang terjadi di Den Haag pada minggu, 22 Januari 2023.

"Kami mengutuk keras serangan keji dari seorang anti-Islam di Den Haag, Belanda, pada 22 Januari, yang melecehkan kitab suci kami, Al-Quran," kata Kementerian Luar Negeri Turkiye dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan tercela ini, setelah insiden di Swedia, kali ini terjadi di Belanda, menghina nilai-nilai suci kami dan mengandung kejahatan rasial, yang menunjukkan secara jelas bahwa Islamofobia, diskriminasi, dan xenofobia tidak mengenal batas di Eropa," tambah kemlu Turkiye.

Tindakan ini secara langsung menargetkan hak-hak dasar dan kebebasan, nilai-nilai moral dan toleransi sosial tidak hanya bagi umat Islam tetapi seluruh umat manusia dan juga merusak budaya hidup bersama dalam damai, tegas pernyataan itu.

Ankara menyampaikan kepada Duta Besar Belanda Joep Wijnands bahwa Turkiye mengutuk "tindakan keji dan tercela tersebut", dan menuntut agar Belanda tidak lagi mengizinkan "tindakan provokatif" seperti itu.

"Kami berharap otoritas Belanda mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelaku pelecehan tersebut dan menerapkan langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya insiden tersebut," ujar otoritas Turkiye. dilansir AA

Pernyataan itu muncul setelah Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, pada Minggu merobek halaman Al-Quran di Den Haag.

Video aksi Wagensveld yang tersebar di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci Al-Quran yang sudah dirobek di dalam panci.

Tindakan ini dilakukan setelah aksi provokasi di depan Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm pada Sabtu, insiden pembakaran salinan Al-Quran dengan perlindungan polisi dan izin dari pemerintah Swedia, dan Turkiye mengutuk "tindakan provokatif" dan "kejahatan rasial" tersebut.

FOLLOW US