• News

Jepang dan Amerika Terapkan Aturan Baru dan Tes Covid pada Turis dari China

Yati Maulana | Rabu, 28/12/2022 16:01 WIB
Jepang dan Amerika Terapkan Aturan Baru dan Tes Covid pada Turis dari China Wisatawan berjalan dengan barang bawaan mereka di Bandara Internasional Ibukota Beijing, Cina 27 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah A.S. akan memberlakukan tindakan COVID-19 baru pada pelancong ke Amerika Serikat dari Tiongkok karena kekhawatiran tentang "kurangnya data transparan" yang berasal dari Beijing, kata pejabat A.S. pada hari Selasa.

Langkah itu dilakukan setelah Jepang, India, dan Malaysia mengumumkan peningkatan aturan bagi pelancong dari China dalam 24 jam terakhir, dengan alasan peningkatan infeksi di sana.

Jepang akan mewajibkan tes CVID-19 negatif pada saat kedatangan bagi pelancong dari China daratan karena penyebaran virus yang cepat di negara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada Selasa.

Pelancong dari China yang dites positif akan diminta untuk karantina selama tujuh hari, Kishida mengatakan kepada wartawan, menambahkan bahwa tindakan perbatasan baru untuk China akan berlaku mulai tengah malam pada 30 Desember.

Pemerintah juga akan membatasi permintaan maskapai penerbangan untuk memperbanyak penerbangan ke China, katanya.

Jepang membuka kembali perbatasannya untuk turis pada Oktober setelah lebih dari dua tahun pembatasan COVID yang ketat, asalkan para pelancong menunjukkan bukti vaksinasi atau tes virus korona negatif yang dilakukan sebelum keberangkatan.

“Ada kekhawatiran yang meningkat di komunitas internasional tentang lonjakan COVID-19 yang sedang berlangsung di Tiongkok dan kurangnya data transparan, termasuk data urutan genom virus, yang dilaporkan dari RRT,” kata pejabat Amerika menggunakan inisial Republik Rakyat Tiongkok. Cina.

Statistik resmi menunjukkan hanya satu kematian akibat COVID dalam tujuh hari hingga Senin, memicu keraguan di antara pakar kesehatan dan penduduk tentang data pemerintah. Angka-angka tersebut tidak konsisten dengan pengalaman negara-negara yang jauh lebih sedikit penduduknya setelah dibuka kembali.

China mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan berhenti mewajibkan pelancong yang datang untuk melakukan karantina mulai 8 Januari dalam langkah besar menuju pelonggaran pembatasan di perbatasannya, yang sebagian besar telah ditutup sejak 2020.

FOLLOW US