• Bisnis

Kata Menteri BUMN, Presiden Jokowi Tegas Tunduk Negara Maju

Ananda Nurrahman | Sabtu, 17/12/2022 20:32 WIB
Kata Menteri BUMN, Presiden Jokowi Tegas Tunduk Negara Maju Menteri BUMN Erick Thohir

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, Presiden Joko Widodo tegas menolak tunduk pada tekanan negara maju yang meminta Indonesia bersedia mengirimkan Sumber Daya Alam (SDA).

Presiden Joko Widodo, kata Erick, tetap pada pendirian tidak memperbolehkan ekspor nikel ke luar negeri. Pemerintah. Lanjut Erick, membuka diri jika negara lain bermitra dengan mendirikan pabrik untuk mengolah nikel di Indonesia

"Dalam pidato pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Belgia, Bapak Presiden mengirimkan pesan begitu kuat bahwa membangun kemitraan harus berlandaskan pada kesetaraan dan tidak boleh ada yang namanya pemaksaan," ujar Erick dalam keterangannya, Sabtu (17/12).

Dia menjelaskan, kekayaan SDA sudah terlalu lama hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja negara lain akibat kebijakan pengiriman bahan mentah. Kini, Erick sampaikan, pemerintah serius melakukan hilirisasi dan industrialisasi agar SDA dapat memberikan nilai tambah dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bangsa sendiri.

Erick mengatakan, proses hilirisasi terbukti mampu meningkatkan value nikel dari 1 miliar dolar AS kini telah menjadi 27 miliar dolar AS. Setelah nikel, sambung Erick, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit.

"Saya selalu menekankan kepada direksi BUMN, kita tidak anti asing, tapi kita juga mau kerja sama atau kemitraan yang terjalin harus win-win, bukan justru merugikan," ucap Erick.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan BUMN berkomitmen penuh melakukan akselerasi hilirisasi dan industrialisasi. Erick telah membentuk PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) pada Maret 2021 sebagai ekosistem pengembangan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi.

Bagi Erick, hilirisasi dan industrialisasi akan menjadi salah satu fondasi utama bagi perekonomian Indonesia ke depan. Erick tak ingin Indonesia terlambat melangkah lagi dalam mengoptimalkan kekayaan alam untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

"Contoh lain kalau kita lihat, wilayah kita itu sekitar 75 persennya lautan, tapi sampai saat ini proses industrialisasi bidang kelautan dan perikanan tidak lebih dari lima persen. Belum lagi potensi besar pada sektor agrikultur. Ini merupakan tantangan dan peluang yang harus kita atasi bersama," kata Erick.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendorong kemitraan kedua belah pihak harus didasarkan pada prinsip kesetaraan saat pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Belgia, 14 Desember 2022.

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan.

“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. “Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden, September 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

“69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” ucap Jokowi.

Untuk itu, Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. "Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara," kata Jokowi.

 

 

 

 

FOLLOW US