• News

Usia Bom Mematikan di Istambul, Turki Kejar Target Hingga ke Suriah Utara

Yati Maulana | Kamis, 17/11/2022 18:01 WIB
Usia Bom Mematikan di Istambul, Turki Kejar Target Hingga ke Suriah Utara Orang-orang meletakkan bunga untuk memberi penghormatan kepada para korban ledakan di Istiklal Avenue, Istanbul, Turki, 15 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Turki berencana mengejar target di Suriah utara setelah menyelesaikan operasi lintas perbatasan melawan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Irak, kata seorang pejabat senior, dalam menyikapi bom akhir pekan yang mematikan di Istanbul.

Pemerintah menyalahkan militan Kurdi atas ledakan di Jalan Istiklal Istanbul pada Minggu yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang.

Ancaman yang ditimbulkan oleh militan Kurdi atau ISIS di Turki tidak dapat diterima, kata pejabat itu kepada Reuters, menambahkan bahwa Ankara akan menghilangkan ancaman di sepanjang perbatasan selatannya "dengan satu atau lain cara."

"Suriah adalah masalah keamanan nasional bagi Turki. Sudah ada pekerjaan yang dilakukan mengenai hal ini," kata pejabat itu, menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

"Ada operasi yang sedang berlangsung melawan PKK di Irak. Ada target tertentu di Suriah setelah selesai."
Tidak ada komentar segera dari kementerian luar negeri Turki.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di jalan pejalan kaki yang sibuk itu, dan PKK serta Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi membantah terlibat.

Polisi telah menahan 50 orang sebagai bagian dari penyelidikan atas ledakan tersebut, kata Menteri Kehakiman Bekir Bozdag seperti dikutip oleh Anadolu Agency milik negara pada hari Selasa.

Tersangka pembom, seorang wanita Suriah bernama Ahlam Albashir, ditahan pada Senin pagi dalam penggerebekan rumah di Istanbul.

Rekaman menunjukkan dia dengan make-up dan cat kuku saat dia dibawa dari rumah mengenakan jumper ungu dengan tulisan "New York" di atasnya. Bahunya terangkat dan wajahnya memar dalam foto yang dibagikan oleh polisi.

Secara terpisah, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 58 dari mereka yang terluka telah dipulangkan setelah dirawat, sementara 17 masih di rumah sakit, dengan enam lainnya dalam perawatan intensif.

Turki telah melakukan tiga serangan sejauh ini ke Suriah utara terhadap milisi YPG Kurdi Suriah, yang dikatakan sebagai sayap PKK. Presiden Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa Turki dapat melakukan operasi lain melawan YPG.

Sementara PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, Washington bersekutu dengan YPG melawan ISIS dalam konflik di Suriah.

Warga Turki khawatir bahwa lebih banyak serangan dapat terjadi menjelang pemilihan yang ditetapkan pada Juni 2023, yang menurut jajak pendapat menunjukkan Erdogan bisa kalah setelah dua dekade berkuasa. Gelombang pengeboman dan serangan lainnya dimulai secara nasional ketika gencatan senjata antara Ankara dan PKK gagal pada pertengahan 2015, menjelang pemilu tahun itu.

FOLLOW US