• News

Pemuda Lintas Agama Bahas Moderasi Agama Hingga Ekonomi Digital di Religion Youth Festival

Yahya Sukamdani | Jum'at, 11/11/2022 20:16 WIB
Pemuda Lintas Agama Bahas Moderasi Agama Hingga Ekonomi Digital di Religion Youth Festival Religion Youth Festival pemuda lintas agama di Jakarta, Jumat (10-11/11/2022). Foto: dok. katakini.com

JAKARTA – Sebagai respons terhadap isu-isu yang dibahas dalam forum R20 serta rangkaian kegiatan Hari Sumpah Pemuda, Merial Institute menggelar “Religion Youth Festival” (RYF) 10-11 November 2022.

Acara ini bekerja sama dengan Muslimverse, OIC Youth Indonesia, Tim Satgas Digital Masjid Agung Sunda Kelapa.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Dalam forum ini, para pemuda membahas lima domain, yaitu moderasi beragama, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan digital.

“Salah satu strategi moderasi adalah dengan mengembangankan wawasan multicultural dan multireligius dengan mengintensifkan dialog diantar kalangan pemuda berbasis komunitas (community-based),” kata Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Kemenpora RI Amar Ahmadmelalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof .Dr Komarudin Hidayat menyampaikan bahwa forum Religion Youth Fest harus menjadi solusi atas permasalahan umat beragama di dunia.

“Jadi, yang dibahas di forum R20 itu terkait keresahan para pemuka agama karena agama seolah-olah menjadi sumber permasalahan dunia itu harus kita ubah. Agama harus menjadi critical analysis atau problem solver dalam segala aspek kehidupan manusia di dunia,” katanya.

Sedangkan Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar dalam keynote speech-nya menyampaikan, “DNA kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, keberagaman, keharmonisan serta cinta kasih itu adalah DNA bangsa kita. Dalam hal ini khususnya, keberagaman antar pemuda.

Direktur Eksekutif dari Merial Institute yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid Hasan menyampaikan bahwa RYF bertujuan menjadi forum yang menengahi pemuda serta pemerintah dan wadah untuk mencari solusi masalah masalah pemuda kita, serta kompelenter R20.

“Selama ini terkadang para pemuda berjalan ke kiri dan pemerintah ke kanan. Pemerintah mempunyai program itu baik, tetapi tidak diteruskan oleh anak muda. Sebaliknya, anak muda terkadang memiliki aspirasi positif tapi tidak disambung oleh pemerinta. Oleh karena itu kita berupaya mencari titik tengah antara pemerintah dan pemuda. Tugas kita memikirkan anak-anak muda yang mungkin tidak memiliki privilege seperti kita,” ucap Arief.

Acara ini juga menghasilkan Ikrar Pemuda Lintas Agama dan Keyakinan Menjaga Persatuan dalam Keberagaman Guna Harmonisasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, dan utamanya, menghasilkan rekomendasi kebijakan yang akan diserahkan kepada pemerintah terkait peran pemuda dalam moderasi beragama, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan digital.

FOLLOW US