• Info DPR

Over Kapasitas, Komisi III Dukung Polri Hentikan Konser Berdendang Bergoyang

Yahya Sukamdani | Senin, 31/10/2022 23:48 WIB
Over Kapasitas, Komisi III Dukung Polri Hentikan Konser Berdendang Bergoyang Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni. Foto: dpr

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung langkah Polri menghentikan konser Berdendang Bergoyang dikarenakan penonton melebihi kapasitas Istora Senayan.

Diketahui penonton konser musik tersebut tembus 21 ribu orang, sementara kapasitas Istora Senayan hanya 10 ribu orang.

"Langkah Polisi untuk membubarkan saya rasa sudah tepat dan antisipatif. Over kapasitas dalam suatu acara itu tidak bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan pasti akan banyak korban berjatuhan karena sesak kekurangan nafas, seperti yang baru-baru ini terjadi di Korea Selatan. Jadi ini persoalan serius, nyawa manusia taruhannya," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (31/10/2022).

Menurut Politisi Partai NasDem tersebut, jika dibiarkan over kapasitas, penonton konser tersebut bisa berakibat fatal. Bahkan berpotensi menyebabkan banyak nyawa meregang. Oleh sebab itu, pihak panitia harus mempertanggungjawabkan hal ini kepada para penonton dan juga penegak hukum.

Pasalnya, polisi juga sudah mengimbau sebelumnya untuk membatasi jumlah penonton dan hanya boleh membuka 3 dari 5 panggung, namun hal tersebut dilanggar oleh panitia. "Panitia harus ikuti aturan main yang berlaku. Pihak berwajib pasti sudah mempertimbangkan aspek risiko dan keselamatan dalam memberikan rekomendasi tersebut. Jangan karena rakus ingin ambil semua, aturan jadi kalian langgar," imbuhnya.

Untuk itu, Sahroni meminta pihak Kepolisian dapat mengusut faktor-faktor kelalaian yang dilakukan oleh panitia. Sehingga hal ini juga menjadi pelajaran bagi penyelenggara lainnya agar taat aturan. "Selain bertanggung jawab kepada penonton, saya minta polisi juga mengusut faktor-faktor kelalaian yang dilakukan panitia. Karena ini juga menjadi pelajaran bagi penyelenggara lainnya untuk memperhatikan aturan. Kita hanya tidak ingin hal-hal buruk terjadi," ujarnya.

FOLLOW US