• News

Pejabat Rusia Peringatkan Perang Dunia Ketiga Jika Ukraina Gabung NATO

Yati Maulana | Jum'at, 14/10/2022 08:12 WIB
Pejabat Rusia Peringatkan Perang Dunia Ketiga Jika Ukraina Gabung NATO Bendera NATO berkibar di depan Monumen Kemerdekaan di Kyiv, Ukraina 30 Januari 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Jika Ukraina diterima ke dalam aliansi militer NATO yang dipimpin AS, maka konflik di Ukraina dijamin akan meningkat menjadi Perang Dunia Ketiga, kata seorang pejabat Dewan Keamanan Rusia seperti dikutip pada hari Kamis.

Hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan pencaplokan hingga 18% Ukraina pada 30 September, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengumumkan tawaran mengejutkan untuk keanggotaan jalur cepat NATO.

Keanggotaan penuh NATO untuk Ukraina masih jauh karena semua 30 anggota aliansi harus memberikan persetujuan mereka.

"Kyiv sangat menyadari bahwa langkah seperti itu berarti jaminan eskalasi ke Perang Dunia Ketiga," TASS mengutip pernyataan Alexander Venediktov, wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia.

Venediktov, yang merupakan deputi Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev, sekutu kuat Putin, mengatakan dia merasa aplikasi Ukraina adalah propaganda karena Barat memahami konsekuensi dari keanggotaan Ukraina di NATO. "Sifat bunuh diri dari langkah seperti itu dipahami oleh anggota NATO sendiri," katanya.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali mencerca Amerika Serikat karena mendorong ekspansi NATO ke arah timur, terutama pendekatannya terhadap republik-republik bekas Soviet seperti Ukraina dan Georgia yang dianggap Rusia sebagai bagian dari lingkup pengaruhnya sendiri.

Putin pada 21 September memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan dia akan siap menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia dari apa yang dia katakan sebagai "pemerasan nuklir" dari kekuatan-kekuatan besar Barat.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dunia menghadapi risiko terbesar nuklir Armageddon sejak Krisis Rudal Kuba 1962. NATO akan mengadakan latihan kesiapsiagaan nuklir tahunan yang diberi nama "Steadfast Noon" minggu depan.

Rusia dan Amerika Serikat sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar: mereka mengendalikan sekitar 90% hulu ledak nuklir dunia.

Venediktov mengatakan seruan Zelenskiy untuk serangan pencegahan terhadap Rusia berbahaya, memperingatkan bahwa perang nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi dunia.

"Kita harus ingat: konflik nuklir akan benar-benar mempengaruhi seluruh dunia - tidak hanya Rusia dan Barat secara kolektif, tetapi setiap negara di planet ini," kata Venediktov. "Konsekuensinya akan menjadi bencana bagi seluruh umat manusia."

FOLLOW US