• Bisnis

KPK Berharap NFA Seperti Kertas Putih Berukir Tinta Emas, Ini Maksudnya

Eko Budhiarto | Rabu, 14/09/2022 22:15 WIB
KPK Berharap NFA Seperti Kertas Putih Berukir Tinta Emas, Ini Maksudnya Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kiri) bersama Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

BOGOR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) bisa seperti kertas putih, yang diukir dengan tinta emas. NFA diharapkan mampu mewujudkan visa kedaulatan pangan berbasis pelayanan tanpa korupsi.

"Kalau itu bisa dilaksanakan tanpa korupsi, maka KPK akan bersahabat dengan Badan Pangan, menjadi bagian dari lembaga-lembaga bebas korupsi," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di IICC Bogor, Rabu (14/9/2922).

Dalam kesempatan tersebut, Ghufron melakukan sosialisasi pencegahan korupsi kepada pegawai Badan Pangan Nasional dan 514 perwakilan pemerintah kota serta kabupaten di 34 provinsi.

"Tadi kami sampaikan tujuan-tujuan mulia keberadaan Badan Pangan hanya akan efektif tercapai dan akan efisien tercapai kalau bebas korupsi," kata Ghufron.

Menurut Gufron, korupsi akan mengganggu pencapaian visi dan misi Badan Pangan. Apalagi sebagaimana diketahui sektor pangan menjadi salah satu sektor rawan korupsi.

"Selama ini semua korupsi itu selalu karena ada bottle neck, stok banyak mau masuk itu kemudian mengakibatkan ada kebutuhan. Sebaliknya juga, kalau kemudian masuknya sedikit kemudian keluarnya banyak itu juga akan menimbulkan korupsi," paparnya.

Ghufron menekankan apapun tata kelola yang dilakukan Badan Pangan, yang penting ialah, pertama berkepastian, ketepatan waktu, jumlah, syarat dan prosedur.

Selain itu memerhatikan kondisi-kondisi apa yang memungkinkan impor dan ekspor. Ditambah mampu memastikan tekanan seperti pihak ketiga yakni pengusaha dalam memenuhi persyaratan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.

"Kemudian yang kedua, kemudahan. Berbelit-belit itu menyebabkan butuh jalur-jalur pintas. Itu yang menyebabkan korupsi juga," jelasnya.

Selanjutnya, Ghufron menyampaikan keterbukaan akan membuat iklim penyediaan pangan tidak ada permainan-permainan. Sebaliknya kalau masih ada ketertutupan di situ biasanya ada permainan-permainan.

"Jadi dalam hal ini kami bicara pencegahan ya, bukan penindakan. Maka yang kami harapkan pertama adalah komitmen baik komitmen kelembagaan maupun komitmen individu di Badan Pangan. Untuk menjaga dan merawat komitmen perlu tata kelola yang berintegritas," kata dia.

Gayung bersambut, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyatakan, pihaknya akan berkomitmen menjaga keteladanan untuk mencegah korupsi dan pengendalian gratifikasi.

"Ini semua kami sudah dapat masukan dari Pak Doktor Ghufron yang hadir dan kami berterima kasih kepada bapak," ujarnya.

Arief berharap pencegahan dengan cara preventif terjadi di Badan Pangan sehingga ke depan bisa menyelenggarakan tata kelola `good governance` sampai segala arahan, khususnya Presiden Republik Indonesia mengenai Pangan Nasional dan tata kelola pangan nasional dapat terwujud.

 

FOLLOW US