• Wisata

Usai Pandemi, Turis Ramai-ramai Kembali ke Prancis selama Musim Panas

Yati Maulana | Rabu, 31/08/2022 19:30 WIB
Usai Pandemi, Turis Ramai-ramai Kembali ke Prancis selama Musim Panas Seorang turis mengambil foto Museum Louvre di Paris, Prancis, 3 Juli 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Terlepas dari kekhawatiran biaya hidup, gelombang panas, dan kebakaran hutan, industri pariwisata Prancis bangkit kembali secara besar-besaran musim panas ini ketika turis lokal dan asing berdatangan setelah kemerosotan dua tahun yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Menteri Pariwisata Olivia Gregoire mengatakan pada konferensi pers bahwa data awal menunjukkan musim panas 2022 telah "luar biasa", dengan 35 juta orang Prancis pergi berlibur, atau tujuh dari 10 dibandingkan dengan sekitar 60% tahun lalu.

Pada tahun 2019 Prancis adalah negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menarik hampir 90 juta turis asing. "Kami ingin tetap menjadi tujuan nomor satu di dunia," kata Gregoire.

Pengeluaran kartu kredit selama musim panas naik 10% dari 2019, tahun lalu sebelum pandemi, di hotel dan restoran Prancis, katanya.

Pariwisata menghasilkan 8 persen dari produk domestik bruto nasional Prancis dan menyediakan dua juta pekerjaan.

Data untuk Juli dan paruh pertama Agustus menunjukkan pendapatan per kamar yang tersedia (RevPAR), ukuran utama kinerja industri perhotelan, naik 22,2% jika dibandingkan dengan 2019.

RevPAR di wilayah Paris dan French Riviera di selatan naik tajam, didorong oleh kembalinya turis asing yang kaya, terutama dari Amerika Serikat karena dolar yang kuat, dan dari negara-negara Teluk.

"Kami memiliki rencana untuk pergi sebagai sebuah keluarga, di sini di Paris, serta ke bagian lain Eropa Barat dua tahun lalu, dan kami harus membatalkannya untuk musim panas 2020. Jadi, (ini adalah) perjalanan yang tertunda lama," Graham Klym, seorang turis Amerika berusia 38 tahun dari Seattle, mengatakan kepada Reuters.

"Kami berada di Montmartre (hotspot turis di Paris) jadi jelas ada banyak turis dan sebagian besar pelanggan kami biasanya turis, tetapi memang benar bahwa tahun lalu, kami kebanyakan melayani pelanggan Prancis," kata pelayan Xavier Sarrasin.

"Sebaliknya, sekarang dan beberapa bulan terakhir, pelanggan umumnya berbicara bahasa asing, kami dapat melihatnya (kembalinya wisatawan) berkat bahasa yang digunakan orang-orang di kafe kami. Turis kembali menurut saya, itu pasti ," dia menambahkan.

Ketika ditanya apakah Prancis masih menargetkan 100 juta turis asing per tahun, Gregoire mengatakan: "Mungkin bukan tidak mungkin untuk mencapai jumlah itu, (tetapi) ini adalah target yang bisa kita miliki."

FOLLOW US