• News

CSIS: IKN Akan Menjadi Proyek yang Too Big To Fail

Akhyar Zein | Kamis, 25/08/2022 12:45 WIB
CSIS:  IKN Akan Menjadi Proyek yang Too Big To Fail Foto yang menunjukkan area titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu, 13 Februari 2022. (foto: CNN Indonesia)

JAKARTA - Keinginan pemerintah untuk memaksakan kelanjutan proyek besar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dinilai oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) cukup mengherankan.

Rendahnya minat investasi swasta, terutama investor mancanegara dalam pembangunan IKN dapat berpengaruh akibat ketidakpastian kondisi ekonomi global dan domestik.

Jika pembangunan kawasan IKN tetap dilanjutkan, maka pembiayaannya akan bergantung pada suntikan modal negara yang dikhawatirkan malah menghambat konsolidasi fiskal di Tanah Air.

Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal Damuri, menyatakan hingga kini pembiayaan dari pihak swasta dalam proyek pembangunan IKN belum nampak. Padahal, proyek yang diperkirakan menelan dana Rp466 triliun itu sangat bergantung pada suntikan modal dari investor, yang porsinya mencapai 80 persen, sedangkan APBN diproyeksikan hanya akan membiayai sebanyak 20 persen dari nilai proyek.

“Adanya krisis keuangan global kita juga bisa melihat bahwa kemampuan swasta turut serta, terutama swasta global dari luar negeri, mungkin tidak setinggi itu. Apalagi kita juga melihat imbal hasil yang tentunya dibutuhkan akan menjadi sangat besar karena biaya modal yang dibutuhkan untuk berbagai pembangunan infrastruktur akan meningkat dengan adanya krisis,” kata Yose dalam media briefing bertema Membedah Arah dan Strategi Kebijakan Ekonomi Indonesia, Senin (22/8).

Sementara jika pemerintah mengandalkan APBN, kata Yose, maka artinya terbuka peluang bagi pemerintah untuk menggunaan alternatif pendanaan dari sumber lain, seperti dari sektor pajak maupun utang. Padahal di sisi lain, kondisi geopolitik global yang sedang tidak pasti dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi perekonomian global.

Pada kesempatan itu, Yose juga menjelaskan kekhawatirannya mengenai nasib proyek IKN di masa depan. “Khawatirnya bahwa IKN ini akan menjadi proyek yang too big to fail (terlalu besar untuk gagal -red) yang akan kalau mau dilanjutkan juga biayanya besar, tapi kalau tidak dilanjutkan juga biaya yang sudah ditanamkan sudah terlalu besar, tidak bisa kita tinggalkan begitu saja,” paparnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di hadapan DPR pada 16 Agustus, mengatakan keberlanjutan pembangunan IKN di Kalimantan Timur menjadi salah satu dari lima agenda besar pemerintah. Keberadaan IKN, kata Presiden, diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru.

 

FOLLOW US