• Kabar Pertanian

Hadapi Krisis Pangan, Kementan Angkat Kesejahteraan Petani Lewat Literasi Keuangan

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 24/08/2022 09:27 WIB
Hadapi Krisis Pangan, Kementan Angkat Kesejahteraan Petani Lewat Literasi Keuangan Kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan Program READSI. (Foto: Kementan)

KUPANG - Ancaman krisis pangan yang semakin nyata, membuat Kementerian Pertanian bertindak cepat. Kementan memberikan bekal pelatihan literasi keuangan untuk rumah tangga petani. Harapannya, petani bisa mengelola keuangan sehingga kesejahteraan ikut terangkat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa untuk membangun suatu negara yang kokoh, diperlukan pertanian yang kokoh. Sebab dalam pembangunan negeri tidak mungkin dilakukan tanpa adanya pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat.

“Keberhasilan pertanian ditentukan oleh pertanian yang terencana dan visible. Yang kedua adalah kelembagaan pertanian dalam kelompok tani; pengembangan SDM pertanian yang baik melalui pelatihan; serta permodalan usaha tani melalui KUR,” jelas Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Pelatihan Literasi Keuangan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan usaha tani petani. 

"Dalam pelatihan diajarkan kepada petani maupun penyuluh bagaimana cara mengakses KUR sebagai sumber permodalan, pengelolaan dana modal KUR dalam mengembangkan usaha agribisnis petani, serta mekanisme petani maupun penyuluh dalam mengembalikan kredit usaha yang dipinjam bahkan meningkatkan modal untuk scaling up usaha pertanian," ujar Dedi.

Pelatihan Literasi itu dilaksanakan dalam Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) dengan pembiayaan dari  Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Pelatihan dilaksanakan secara serentak pada 20 sampai 24 Agustus 2022 di 342 desa pada 18 Kabupaten wilayah binaan Program READSI

Salah satu lokasi pelatihan adalah di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan di Kabupaten Kupang dilaksanakan di 10 kecamatan yaitu Takari (Desa Oelnaineno), Semau Selatan (Desa Naekean dan Uitiuh Ana), Semau (Desa Uitao), Kupang Barat (Desa Oematnunu dan Sumlili), Fatuleu Barat (Desa Naitae dan Tuakau), Amfoang Timur (Desa Kifu, Netemnanu Utara, Nunuanah dan Netemnanu Selatan), Amfoang Tengah (Desa Binafun dan Bonmuti), Amfoang Selatan (Desa Oh Aem I dan Oh Aem II), Amarasi Timur (Desa Enoraen dan Oebesi), serta Amabi Oefeto Timur (Desa Oemofa dan Seki). 

Pelatihan diikuti oleh dua anggota rumah tangga petani secara offline di masing-masing desa.

Dalam kesempatan yang sama Country Director IFAD, Ivan Cossio Cortez, menyampaikan pelatihan literasi keuangan sangat penting bagi rumah tangga petani, salah satunya agar petani dapat mencatat apa saja pemasukan dan pengeluaran dalam usaha taninya. 

Selain itu dalam pelatihan diajarkan pula bagaimana petani dapat mengelola pertaniannya menjadi suatu bisnis yang menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

Salah satu petani peserta pelatihan mengungkapkan bahwa materi literasi keuangan sebelumnya belum pernah disampaikan dalam pelatihan lainnya sehingga literasi keuangan ini merupakan hal yang baru bagi petani di kabupaten Kupang.

FOLLOW US