• Kabar Desa

Gus Halim: Perayaan Idul Adha Jadi Penggerak Perekonomian dan Ketahanan Desa

Budi Wiryawan | Senin, 11/07/2022 19:54 WIB
Gus Halim: Perayaan Idul Adha Jadi Penggerak Perekonomian dan Ketahanan Desa Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyaksikan pemotongan hewan kurban di Kompleks Masjid Al Muhajirin di lingkungan Kemendes PDTTT pada Senin (11/7/2022) pagi. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan perayaan Idul Adha telah menjadi penggerak roda ekonomi dan ketahanan pangan desa. Selain itu, Hari Raya Kurban juga merupakan momentum saling berbagi kebahagiaan baik secara ibadah maupun sosial.

"Berjalannya pandemi selama dua tahun belakangan ini, banyak sektor yang terkena dampaknya. Termasuk mulai dari sektor sosial, budaya dan ekonomi. Maka, Hari Raya Kurban ini menjadi indikator meningkatnya stabilitas ekonomi masyarakat di tengah wabah pandemi Covid-19," ujar Gus Halim sapaan akrab Abdul Halim Iskandar saat menyaksikan pemotongan hewan kurban di Kompleks Masjid Al Muhajirin di lingkungan Kemendes PDTTT pada Senin (11/7/2022) pagi.

Gus Halim meyakini jika ibadah kurban yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 ini, telah memberi sinyal kuat terhadap pemulihan ekonomi secara menyeluruh, khususnya masyarakat peternak di desa. menurutnya terdapat dimensi ekonomi dan ketahanan pangan dalam hal perdagangan hewan di desa serta pemberdayaan peternak desa dalam menghasilkan bibit-bibit hewan qurban.

Selain itu, distribusi daging kurban pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat yang kurang mampu. Karena menurut Gus Halim, kurban ditunaikan tidak hanya didasarkan pada ibadah semata, tapi juga momentum untuk berbagi kepedulian.

"Ibadah kurban menyiratkan pesan solidaritas dan empati karena menyembelih hewan sekaligus mengajarkan kita untuk menyembelih ego pribadi masing-masing," tegas Gus Halim.

Diakhir sambutannya, Gus Halim mengingatkan agar dalam pendistribusian daging kurban juga tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Sebab Gus Halim menilai hal itu merupakan komponen yang tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga untuk melindungi (kesehatan) orang lain. Mengingat dalam beberapa hari sebelumnya pemerintah kembali mewajibkan memakai masker di dalam maupun di luar ruangan dan menerapkan PPKM level 2.

“Dan yang penting untuk diperhatikan adalah taat prokes, sebab kasus Covid-19 yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Maka saya berharap agar dalam pembagian daging kurban ini kita tidak lengah menjalankan protokol kesehatan. Jangan lupa memakai masker di dalam maupun di luar ruangan, setelah itu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas atau interaksi," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gus Halim didampingi Wakil Mendes PDTT Budi Arie Setiadi, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid menyaksikan pemotongan hewan kurban di Kompleks Masjid Al Muhajirin di lingkungan Kemendes PDTTT. Takmir Masjid Al-Muhajirin menyebutkan, tahun ini memotong alias berkurban sebanyak 10 ekor sapi yang berasal dari Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Ditjen PDP, Ditjen PEID, Ditjen PPDT, Ditjen PPKTrans, BPSDM dan BPI yang masing menyumbang satu ekor sapi. Kemudian BNI dan PT Telkom juga menyumbang masing satu ekor.

Selain sapi, juga dikurbankan 11 ekor kambing yang berasal dari Pegawai Kemendes sebanyak delapan ekor, PT Telkom sebanyak dua ekor dan satu ekor dari ISSF.

Takmir menjelaskan, daging kurban bakal disalurkan ke kalangan Fakir, miskin, yatim, santri di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Selain itu, daging juga bakal diberikan kepada Pegawai di lingkungan Kemendes, PDTT seperti Pramubhakti, driver, cleaning service, ASN Golongan 1 dan 2.

FOLLOW US