• News

Hutan Turki Barat Daya Kebakaran, Baru Sebagian yang Terkendali

Yati Maulana | Kamis, 23/06/2022 03:05 WIB
Hutan Turki Barat Daya Kebakaran, Baru Sebagian yang Terkendali Helikopter pemadam kebakaran menjatuhkan air ke api di dekat Marmaris, sebuah kota di provinsi Mugla, Turki, 22 Juni 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kebakaran hutan di Turki barat daya sebagian besar dapat diatasi pada hari Rabu, Menteri Kehutanan Vahit Kirisci mengatakan, setelah adegan pembakaran hutan mengingatkan orang Turki akan kebakaran tahun lalu yang menghancurkan puluhan ribu hektar di seluruh wilayah tersebut.

Rekaman udara dari otoritas kehutanan sebelumnya menunjukkan asap mengepul saat api menyebar melalui hutan di daerah yang jarang penduduknya, yang dikipasi oleh angin kencang.

Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan api dari udara dan darat, kata para pejabat. Penyebab kebakaran, yang dimulai sekitar pukul 8 malam (1700 GMT) pada hari Selasa, masih belum jelas.

Kirisci mengatakan kelembaban yang lebih tinggi dan suhu yang relatif lebih rendah merupakan faktor positif dibandingkan dengan cuaca kering dan sangat panas selama kebakaran tahun lalu.

"Harapan kami adalah masalah ini selesai hari ini. Kami dapat dengan hati-hati mengatakan bahwa sebagian besar api telah dapat dikendalikan," katanya, berbicara di daerah Bordubet di mana kebakaran terjadi di dekat resor pantai Aegean Marmaris.

Dia mengatakan kondisi berangin berarti api masih bisa menyebar ke tempat lain. Penyiar CNN Turk mengatakan 30 rumah dievakuasi di daerah itu semalam sebagai tindakan pencegahan.

Hampir 1.500 personel, lebih dari 360 kendaraan, 20 helikopter, dan 14 pesawat terlibat dalam penanggulangan kebakaran, kata para pejabat.

Kebakaran musim panas lalu, yang sebagian besar juga dekat Marmaris, adalah yang paling intens di Turki dalam catatan, kata pemantau atmosfer Uni Eropa tahun lalu, menambahkan bahwa Mediterania telah menjadi hotspot kebakaran.

Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan dikritik karena tidak siap untuk memerangi kebakaran tahun lalu. Mereka menanggapi dengan mengatakan kebakaran itu adalah yang terburuk dalam sejarah Turki. Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membuat gelombang panas lebih mungkin terjadi dan lebih parah, kata para ilmuwan.

FOLLOW US