• Bisnis

Tersedia 600 Ribu Lowongan Kerja Digital, Hanya Terpenuhi 50 Ribu Per Tahun

Eko Budhiarto | Rabu, 01/06/2022 09:17 WIB
Tersedia 600 Ribu Lowongan Kerja Digital, Hanya Terpenuhi 50 Ribu Per Tahun Illustrasi

JAKARTA - Kurangnya sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan dalam transformasi digital di Indonesia.

Dikutip dari siaran pers Refocus pada Rabu (1/6/2022), ada kesenjangan antara jumlah lowongan yang terbuka dan jumlah lulusan. Setidaknya ada 600.000 lowongan tenaga kerja setiap tahun, sedangkan jumlah lulusan universitas hanya 50.000 per tahun.

"Jadi, untuk setiap CV ada 12 lowongan yang dibuka sehingga menghasilkan perbedaan yang drastis," kata Roman Kumay Vyas, CEO & Founder Refocus Education Project.

Bukan hanya kurang dari sisi kuantitas, namun kurangnya pelamar kerja yang berkualitas juga dianggap menghambat pertumbuhan perusahaan di Indonesia.

Sementara itu institusi pendidikan lokal dinilai tidak dapat mengatasi permintaan yang tinggi dari perusahaan sehingga, pengusaha Indonesia pun harus mempekerjakan orang dari negara lain yang memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.

Pakar Pemasaran dan pemerhati industri rintisan Ignatius Untung mengatakan guna mencapai transformasi digital perusahaan akan membutuhkan seorang profesional yang mahir di dunia teknologi dan digital.

"Perusahaan akan mencari kandidat dengan keahlian di bidang teknologi, digital, dan e-commerce. Tenaga kerja dengan keterampilan membuat kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, pengalaman menangani pelanggan dan pengembangan produk akan sangat dibutuhkan ke depannya," katanya.

Imeiniar Chandra, Director of Digital & Technology dari Michael Page, menambahkan di sisi lain, dalam mencari pekerjaan, karyawan semakin tegas menentukan pilihan mereka.

Perusahaan tidak bisa lagi menarik dan mempertahankan talenta tanpa menerapkan faktor-faktor pendukung lain. Talenta-talenta semakin mementingkan budaya perusahaan, tujuan perusahaan dan kepemimpinan dibandingkan merek perusahaan dan promosi.

 

FOLLOW US