JAKARTA - Pertempuran di Republik Demokratik Kongo timur selama seminggu terakhir antara tentara dan kelompok pemberontak M23 telah memaksa lebih dari 72.000 orang meninggalkan rumah mereka, kata PBB pada Jumat.
M23, pemberontak yang mengklaim mewakili kepentingan etnis Tutsi di Kongo timur, sedang melancarkan serangan terbesarnya sejak pemberontakan 2012-2013 yang menguasai sebagian besar pedesaan.
Telah terjadi pertempuran sengit dalam jarak 20 km ke kota utama di Kongo timur, Goma, dan pemberontak secara singkat merebut pangkalan militer terbesar di daerah itu.
Dari 72.000 yang telah melarikan diri, sekitar 7.000 dilaporkan menyeberang ke negara tetangga Uganda, Badan Pengungsi PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan. Yang lain pergi ke Goma atau berlindung di lokasi yang dibangun untuk menampung orang-orang yang melarikan diri dari letusan gunung berapi tahun lalu.
Kongo Timur telah mengalami konflik yang hampir konstan sejak tahun 1996, ketika Rwanda dan negara-negara tetangga lainnya menyerbu untuk mengejar milisi Hutu yang telah berpartisipasi dalam genosida Rwanda tahun 1994.
Kongo memiliki 5,6 juta pengungsi internal, terbanyak di Afrika, menurut angka PBB. Setidaknya ada 1,9 juta di Kivu Utara, provinsi tempat pertempuran saat ini sedang berlangsung.