• Bisnis

Polemik Saham GoTo, Ketua Umum Get One: Harga Saham Naik Turun Itu Biasa

Budi Wiryawan | Jum'at, 20/05/2022 14:15 WIB
Polemik Saham GoTo, Ketua Umum Get One: Harga Saham Naik Turun Itu Biasa Ilustrasi Saham

Jakarta, Jurnas.com - Beberapa hari terakhir ramai polemik tentang penurunan nilai saham GoTo (Gojek Tokopedia Tbk), yang salah satu pemegang sahamnya adalah anak perusahaan BUMN, yakni Telkomsel.

Nama Menteri BUMN Erick Thohir ikut terbawa-bawa dalam proses investasi Telkomsel tersebut, karena pada saat Telkomsel berinvestasi pada GoTo, Erick merupakan pemegang tampuk tertinggi di BUMN.

Ketua Umum Gerakan Transformasi Indonesia (GET One) Lukman Edy, menilai tudingan keterlibatan Erick Thohir itu tidak berdasar dan erat kaitannya dengan politik.

"Semua ini kan sengaja digoreng oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengaitkan ke politik. Padahal ini semua murni bisnis," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).

Mengenai pergerakan saham GoTo yang mengalami penurunan, menurut Lukman itu hal yang biasa pada pasar saham.

"Harga saham naik turun, itu hal biasa dan tidak hanya dialami oleh GoTo. Kalau sekarang mengalami penurunan, nanti akan naik lagi. Dan pilihan Telkomsel untuk ikut berinvestasi pada GoTo itu, tentunya sudah dengan perhitungan yang matang," lanjutnya.

Telkomsel sendiri sudah mulai berinvestasi di GoTo sejak tahun 2020 lalu, dan juga sudah sempat mendapatkan keuntungan sebesar Rp 473 miliar pada tahun 2021 lalu.

Keuntungan tersebut didapat dari pendapatan pelanggan baru mitra pengemudi Gojek melalui pembelian paket data Telkomsel.

"Itu juga menjadi alasan utama bagi Telkomsel untuk berinvestasi di GoTo, karena ada keterkaitan `core bisnis`. Jadi saya menilai, semua ini sengaja digoreng saja oleh pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan nama Pak Erick yang saat ini sedang berkibar sebagai capres yang elektabilitasnya terus meroket," papar Mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu tersebut.

GoTo Aset Bangsa Dengan Masa Depan Cerah

Pascamergernya Gojek dengan Tokopedia dengan nama GoTo, banyak investor besar yang ingin berinvestasi. Tidak saja dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri, seperti Abu Dhabi Invesment Authority dan Temasek.

"Harusnya sebagai anak bangsa, kita semua bangga dengan gebrakan menteri BUMN Erick Thohir. Tidak membiarkan GoTo yang merupakan karya anak bangsa itu menjadi milik pihak luar. Ini sebuah bukti dan bakti beliau untuk Indonesia, harusnya kita apresiasi," sambung Lukman Edy.

"Kalau generasi milenial dan Gen Z pasti mengerti ini semua, bahwa bisnis digital adalah keharusan untuk diikuti seiring kemajuan zaman, bagi mereka pemimpin yang mengerti kondisi sekarang dan masa depan pasti mendukung lahirnya startup apalagi decacorn seperti GoTo. Tapi sayangnya ini dicoba digiring oleh pihak-pihak tertentu ke politik," kata Lukman lagi.

Sebagai salah satu komunitas yang mengusung visi transformasi Erick Thohir, GET One menilai langkah Telkomsel sudah tepat dan penuh perhitungan. BUMN sebagai barometer bisnis di Indonesia mendorong perusahaan digital dalam negeri untuk berperan di negeri sendiri dengan langkah-langkah cerdas dan terukur, menjawab realita kehidupan yang semakin tergantung pada digitalisasi.

"Coba bayangkan, kalau Telkomsel tidak tertarik berinvestasi pada GoTo dan pihak asing yang membesarkan GoTo menjadi startup pertama decacorn Indonesia. Berapa banyak peluang ekonomi yang kemudian menjadi keuntungan pihak asing? Indonesia kembali menjadi penonton. Jadi sekali lagi, coba gali lagi nasionalisme kita, kebanggaan terhadap aset bangsa," pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan. Walau sempat mengalami penurunan, namun dalam dua hari terakhir pergerekan saham GoTo kembali menguat.

FOLLOW US