• Gaya Hidup

Waspadai Mental Health, Ketahui Gejala, Penyebab, Risiko dan Upaya Pencegahan

Tri Umardini | Jum'at, 22/04/2022 19:30 WIB
Waspadai Mental Health, Ketahui Gejala, Penyebab, Risiko dan Upaya Pencegahan Ilustrasi mental health. Waspadai Mental Health, Ketahui Gejala, Penyebab, Risiko dan Upaya Pencegahan. (FOTO: CLOUDBINARY)

JAKARTA - Mental Health atau kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika Mental Health terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental.

Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Dikutip dari Halodoc, beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.

Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

Gejala Kesehatan Mental atau Mental Health

Gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain:

Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.
Delusi, paranoia, atau halusinasi.
Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.
Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.
Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.
Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.
Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.
Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Perubahan gairah seks.
Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja.
Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.

Penyebab Kesehatan Mental

Beberapa penyebab umum dari gangguan mental, antara lain:

Cedera kepala
Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga
Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya
Kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak
Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak
Mengalami diskriminasi dan stigma
Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat
Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang
Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis
Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma
Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak
Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama
Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian
Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk
Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami

Faktor Risiko Kesehatan Mental

Beberapa faktor risiko gangguan mental, antara lain:

Perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial.
Perempuan setelah melahirkan.
Memiliki masalah di masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup.
Memiliki profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.
Memiliki riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.
Memiliki riwayat kelahiran dengan kelainan pada otak.
Memiliki riwayat penyakit mental sebelumnya.
Mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja.
Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Diagnosis Kesehatan Mental

Dokter ahli jiwa atau psikiater akan mendiagnosis suatu gangguan mental dengan diawali suatu wawancara medis dan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.

Jika diperlukan, dokter akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak pengidap.

Jika kemungkinan adanya penyakit lain sudah dieliminasi, dokter akan memberikan obat dan rencana terapi untuk membantu mengelola emosi pengidap.

Pencegahan Kesehatan Mental

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental, yaitu:

Melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.
Membantu orang lain dengan tulus.
Memelihara pikiran yang positif.
Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.
Mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Menjaga kecukupan tidur dan istirahat (*)

FOLLOW US