• Bisnis

Krisis Rusia-Ukraina Kembali Memanas, Harga Emas Naik Dua Pekan Berturut-turut

Tri Umardini | Jum'at, 15/04/2022 09:47 WIB
Krisis Rusia-Ukraina Kembali Memanas, Harga Emas Naik Dua Pekan Berturut-turut Kembali memanasnya krisis Rusia-Ukraina dan meluasnya tekanan inflasi global membuat emas batangan masih membukukan kenaikan mingguan dalam dua pekan berturut-turut. (Foto: Shutterstock/ viva.co.id)

JAKARTA - Kembali memanasnya krisis Rusia-Ukraina dan meluasnya tekanan inflasi global membuat emas batangan masih membukukan kenaikan mingguan dalam dua pekan berturut-turut.

Dilansir Reuters (14/4/2022), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi US$1.972,17 per ounce, pada pukul 14.13 WIB. Tidak berbeda emas berjangka AS turun 0,4 persen di US$1.977,2 per ounce.

Pasar saham Asia pada perdagangan Kamis pagi dibuka menguat mengikuti Wall Street di tengah ekspektasi inflasi Amerika Serikat (AS) yang mungkin mendekati puncaknya, meskipun beberapa bank sentral utama menaikkan suku secara agresif.

Pasar saham nasional yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pagi sempat diperdagangkan menguat hingga menyentuh level 7.272 pada pukul 9.10 WIB.

Meskipun akhirnya pada Kamis sore IHSG ditutup melemah 0,38 persen di 7.235, setelah pada penutupan Rabu yang menyentuh rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high) di 7.262.

Reuters melaporkan harga emas sudah naik sekitar 1,4 persen sepanjang pekan ini hingga Kamis. Sebagian pasar modal akan tutup pada Jumat karena libur memperingati Hari Raya Paskah.

“Risiko politik eskalasi perang Ukraina meningkat lagi, yang mendorong semua harga komoditas lebih tinggi dan itu benar-benar menciptakan lingkungan yang mendukung lonjakan inflasi," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

Indeks harga produsen bulanan AS naik paling tinggi dalam lebih dari 12 tahun pada Maret 2022, di tengah permintaan yang kuat untuk barang dan jasa. Hal itu jadi pertanda terbaru akan adanya inflasi yang terus tinggi yang bisa memaksa Bank Sentral Negara Paman Sam Federal Reserve untuk secara agresif mengetatkan kebijakan moneternya.

"Emas saat ini bisa kembali tren naik seiring lonjakan inflasi AS," kata Brian Lan, direktur pelaksana GoldSilver Central.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan senilai US$800 juta ke Ukraina pada Rabu, menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina Timur.

Emas batangan dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa yang tidak pasti dan alat lindung nilai terhadap inflasi.

Pada Jumat dua pekan sebelumnya (1/4/2022) harga emas masih Rp920.000 per gram. Dengan begitu, hingga hari Kamis ini harga beli emas Pegadaian sudah melesat Rp19.000 per gram.

Bagi smart investor yang ingin mengoleksi logam mulia, jangan sampai ketinggalan momentum untuk membeli emas.

Sebab jika konflik Rusia - Ukraina kembali memanas dan memasuki babak kedua, ditambah lonjakan inflasi terjadi di banyak negara di dunia, maka tidak menutup kemungkinan harga emas akan kembali tren meningkat dan semakin mahal.

Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi.

Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas. (*)

 

FOLLOW US