JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong upaya yang konsisten untuk atasi kecukupan gizi bagi generasi penerus bangsa yang cerdas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh lewat penuntasan masalah gizi dan stunting harus konsisten dan terukur. Sebuah gerakan bersama harus dilakukan untuk mewujudkannya.
"Kita merencanakan untuk mencetak generasi cerdas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, tetapi persoalan mendasar soal terpenuhinya kecukupan gizi anak bangsa belum bisa teratasi. Harus ada upaya yang konsisten dan terukur untuk atasi kecukupan gizi bagi generasi penerus bangsa," katanya di Jakarta, Rabu (6/4).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka diskusi daring bertema Mengantisipasi Generasi yang Hilang Akibat Stunting yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/4).
Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan saat ini Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 24,4%.
Artinya, jelas Lestari, satu dari empat anak di tanah air stunting dan angka tersebut masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20%.
Pada kondisi ini kita harus mempersiapkan generasi muda agar mampu mengelola bangsa ini dengan baik di masa datang, tambah Lestari.
Karena itu target pengentasan stunting jangan hanya menetapkan angka-angka. Tetapi harus direalisasikan dalam berbagai langkah untuk mewujudkan target tersebut.
Masalah stunting bukan soal kesehatan semata, namun lebih dari itu bisa mempengaruhi ketahanan bangsa.
"Bagaimana generasi penerus yang kekurangan gizi bisa mempertahankan kedaulatan negeri ini?" ujarnya.
Keterlibatan semua pihak, tegasnya, sangat diperlukan agar segera mengatasi masalah stunting di tanah air.
Apalagi konstitusi kita telah menetapkan tujuan negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.