• News

Covid Melonjak, Hong Kong Membangun Fasilitas Isolasi dalam 7 Hari

Yati Maulana | Kamis, 10/03/2022 07:15 WIB
Covid Melonjak, Hong Kong Membangun Fasilitas Isolasi dalam 7 Hari Kasus positif Hong Kong bertambah 60 kali lipat bulan ini sehingga pemerintah menambah kapasitas kamar hotel untuk rawat pasien Covid. Foto: Reuters

JAKARTA - Hong Kong bergegas membangun fasilitas untuk pasien Covid-19. Dengan rekaman drone Reuters menunjukkan pekerjaan konstruksi berjalan lancar setelah jembatan sementara yang menghubungkan kota Shenzhen di Cina selatan ke pusat keuangan Asia dibuka pada akhir pekan.

Ketika lonjakan kasus Covid-19 membanjiri fasilitas kesehatan Hong Kong, pihak berwenang telah mengerahkan pekerja medis dan konstruksi daratan, serta bahan bangunan, untuk mempercepat upaya menahan wabah virus.

Rekaman drone di atas distrik pedesaan Hong Kong di Lok Ma Chau dekat perbatasan dengan China menunjukkan sebuah situs bangunan besar di sebelah kolam ikan dan lahan basah yang subur, dengan gedung pencakar langit Shenzhen yang menjulang tinggi di latar belakang.

Lusinan tenda darurat dan aliran truk yang membawa material melintasi jembatan baru juga terlihat saat bangunan di lokasi itu meningkat untuk membangun rumah sakit sementara dengan 1.000 tempat tidur dan fasilitas karantina untuk 10.000 orang.

Di Tsing Yi, daerah lain di distrik New Territories Hong Hong, rekaman drone menunjukkan fasilitas isolasi di mana seorang pria bertelanjang dada bersandar di pintu di luar satu unit sambil menikmati sinar matahari, ketika orang-orang dengan pakaian hazmat lengkap berjalan melewatinya.

Fasilitas yang dibangun dalam tujuh hari dan terdiri dari deretan ratusan unit individu dengan satu jendela dan kursi putih di luar itu, akan menampung sekitar 3.900 pasien Covid-19. Fasilitas yang ditunjukkan dalam gambar drone berada di lokasi yang menurut pemerintah diperuntukkan bagi pusat COVID-19.

Total infeksi di pusat keuangan global sejak virus corona muncul pada 2020 telah melonjak menjadi sekitar 600.000 kasus dan lebih dari 2.500 kematian - sebagian besar dalam dua minggu terakhir.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada hari Selasa bahwa skema pengujian massal wajib masih dipertimbangkan tetapi pemerintah belum memutuskan kerangka waktu mengingat skala besar operasi, dengan fokus sekarang pada lebih banyak isolasi dan fasilitas perawatan sementara untuk pasien lanjut usia.

FOLLOW US