• News

India Lapor Kasus Ketiga Varian Omicron

Asrul | Sabtu, 04/12/2021 18:02 WIB
India Lapor Kasus Ketiga Varian Omicron Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel tes virus corona (COVID-19) dari seorang wanita di Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi, India, 3 Desember 2021. REUTERS/Anushree Fadnavis/File Photo

Jakarta - India melaporkan kasus ketiga varian virus corona Omicron pada Sabtu (4/12). Laporan itu keluar ketika total kasus COVID-19 mendekati angka 35 juta.

Pejabat di negara bagian Gujarat barat mengatakan pasien yang dites positif Omicron adalah seorang pria berusia 72 tahun asal India yang telah tinggal di Zimbabwe selama beberapa dekade, dan kembali pada 28 November.

India melaporkan 8.603 kasus baru COVID-19 pada Sabtu, sehingga totalnya menjadi 34,6 juta. Kematian naik 415 menjadi 470.530.

Bulan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi meminta para pejabat untuk fokus pada negara-negara yang diidentifikasi berisiko, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian baru menjadi perhatian.

WHO mengatakan, Omicron, yang awalnya terdeteksi di Afrika Selatan, dapat menyebar lebih cepat daripada bentuk virus lainnya.

India memperkirakan varian Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, karena meningkatnya tingkat vaksinasi dan paparan sebelumnya yang tinggi terhadap varian Delta yang menginfeksi hampir 70 persen populasi pada bulan Juli.

Kementerian kesehatan federal mengatakan pada Kamis bahwa India telah mengidentifikasi dua pasien laki-laki, berusia 66 dan 46 tahun, yang memiliki jenis baru di negara bagian Karnataka selatan.

Orang pertama adalah warga negara Afrika Selatan sementara yang kedua, seorang dokter India, tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini.

India, yang mengalami rekor lonjakan infeksi dan kematian pada bulan April dan Mei karena varian Delta, telah sepenuhnya memvaksinasi hanya setengah dari 944 juta orang dewasanya meskipun memiliki banyak persediaan suntikan buatan dalam negeri.

Hingga 84 persen telah menerima setidaknya satu dosis, dengan lebih dari 125 juta orang akan menerima suntikan kedua. (Reuters)

FOLLOW US