• News

Kemunculan Varian Omicron Picu Alarm Global, Novavax Kembangkan Vaksin

Asrul | Sabtu, 27/11/2021 09:02 WIB
Kemunculan Varian Omicron Picu Alarm Global, Novavax Kembangkan Vaksin Botol berlabel Vaksin Coronavirus COVID-19 dan jarum suntik terlihat di depan logo Novavax yang ditampilkan dalam ilustrasi ini, 9 Februari 2021. Ilustrasi (Foto: Dado Ruvic/Reuters)

JAKARTA - Novavax Inc mengatakan pada Jumat (26/11) telah mulai mengerjakan versi vaksin COVID-19 untuk menargetkan varian yang terdeteksi di Afrika Selatan dan akan menyiapkan suntikan untuk pengujian dan pembuatan dalam beberapa minggu ke depan.

Vaksin COVID-19 perusahaan mengandung versi sebenarnya dari protein lonjakan virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi dapat memicu sistem kekebalan.

Pengembang vaksin mengatakan telah mulai mengembangkan protein lonjakan khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui, B.1.1.529.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian COVID-19, bernama omicron, sebagai "perhatian", label yang hanya diberikan kepada empat varian hingga saat ini.

"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu," kata juru bicara perusahaan. 

Vaksin Novavax menerima persetujuan penggunaan darurat pertamanya awal bulan ini di Indonesia diikuti oleh Filipina.

Perusahaan telah mengatakan sedang dalam jalur untuk mengajukan persetujuan Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun. Itu juga telah mengajukan persetujuan dengan European Medicines Agency serta di Kanada.

Pengembang vaksin lain, termasuk BioNTech SE dan Johnson & Johnson dari Jerman, mengatakan mereka sedang menguji efektivitas suntikan mereka terhadap varian baru.

Inovio Pharmaceuticals Inc mengatakan telah mulai menguji kandidat vaksinnya, INO-4800, untuk mengevaluasi efektivitasnya terhadap varian baru. Perusahaan memperkirakan pengujian akan memakan waktu sekitar dua minggu.

Inovio juga mengatakan sedang merancang kandidat vaksin baru yang secara khusus menargetkan Omicron.

"Skenario kasus terbaik, INO-4800 ... akan benar-benar tahan terhadap omicron, tetapi jika bukan itu masalahnya, maka kami akan memiliki vaksin yang dirancang baru yang siap digunakan jika perlu," kata Kate Broderick, wakil presiden senior R&D Inovio divisi.

Awal bulan ini, Inovio melanjutkan uji coba tahap akhir vaksinnya di Amerika Serikat setelah 14 bulan ditahan secara klinis. (REUTERS)

FOLLOW US