• News

Subvarian Omicron XBB.1.5 Menyumbang 43 Persen dari Kasus COVID Amerika

Yati Maulana | Senin, 16/01/2023 08:01 WIB
Subvarian Omicron XBB.1.5 Menyumbang 43 Persen dari Kasus COVID Amerika Orang-orang yang memakai masker berjalan di samping tempat pengujian Covid di New York City, 12 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Subvarian Omicron XBB.1.5 yang menyebar cepat diperkirakan menyumbang 43 persen dari kasus COVID-19 di Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyebutkan pada hari Jumat bahwa angka itu berdasarkan data hingga 14 Januari.

Subvarian menyumbang sekitar 30% kasus pada minggu pertama Januari, lebih tinggi dari 27,6% yang diperkirakan CDC minggu lalu.

XBB.1.5, yang terkait dengan Omicron, saat ini merupakan varian yang paling mudah menular. Ini adalah cabang dari XBB, pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober, yang dibuat dari kombinasi dua subvarian Omicron lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan awal pekan ini XBB.1.5 dapat memicu lebih banyak kasus COVID-19 berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal.

Meskipun tidak jelas apakah XBB.1.5 dapat menyebabkan gelombang infeksi globalnya sendiri, para ahli mengatakan suntikan penguat saat ini terus melindungi dari gejala parah, rawat inap, dan kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tweeted minggu lalu subvarian telah meningkat secara global dan telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara. Kenaikan varian baru berkorelasi dengan peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat selama enam minggu terakhir.

Peningkatan prevalensi kasus XBB.1.5 telah melampaui subvarian Omicron BQ.1.1 dan BQ.1 yang sebelumnya dominan, yang merupakan cabang dari BA.5. Kedua strain tersebut bersama-sama menyumbang 44,7% kasus di Amerika Serikat pada pekan yang berakhir 14 Januari, dibandingkan dengan 53,2% seminggu lalu, kata CDC.

FOLLOW US