• News

Bantu Atasi "Learning Loss", Kemdikbudristek Minta PTP

Asrul | Jum'at, 19/11/2021 09:08 WIB
Bantu Atasi "Learning Loss", Kemdikbudristek Minta PTP Kepala Pusdatin Kemdikbudristek, M. Hasan Chabibie (Foto: Muti/Jurnas.com)

katakini.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Suharti meminta Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) untuk berperan dalam mengatasi potensi "learning loss", akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Simposium Regional Pengembang Teknologi Pembelajaran pada 18-20 November 2021, yang digelar oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbudristek selaku Instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) di Jakarta.

Dikatakan oleh Suharti bahwa para pengembang teknologi pembelajaran harus terus mengembangkan kompetensi dirinya dengan berbagai macam mekanisme.

"Tidak harus selalu bertemu, melatih diri dengan cara tetap mencari, membangun diri secara mandiri. Tentu kolaborasi juga menjadi kunci baik itu dengan pemerintah, teman sesama PTP baik itu di Kemendikbudristek maupun di kementerian lain," terang dia.

Suharti mengatakan, kebutuhan teknologi pembelajaran dan metode pengembangan pembelajaran di masing-masing sekolah dan satuan pendidikan berbeda-beda.

Sekolah yang minim sumber daya manusianya, dengan sekolah yang mampu secara sumber daya manusianya tentu membutuhkan metode pengembangan pembelajaran yang berbeda.

Oleh karena itu, Suharti meminta para PTP untuk membantu pemerintah dengan menyiapkan teknologi pembelajaran termasuk materi pembelajaran yang semakin relevan dan mudah diterapkan.

"Intinya, saya berharap teman-teman PTP bisa mendukung pemerintah di masing-masing instansi khususnya Kemendikbudristek bisa membantu dalam pengembangan teknologi pembelajaran di satuan pendidikan dan membantu memastikan pengembangan SDM di masing-masing instansi bisa dilakukan dengan baik, efektif, dan efisien," ujar Suharti.

Akibat pandemi Covid-19, kata Suharti, banyak peserta didik yang mengalami learning loss, sehingga diperlukan perbaikan baik itu dari teknologi pembelajarannya maupun metode pengembangan pembelajaran agar peserta didik bisa belajar dengan lebih baik lagi.

"Di sini tugas kita menangani pendidikan dan kita harus ambil peran itu. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita bisa melakukan dan pastikan pembelajaran yang lebih baik lagi," ucap Suharti.

Untuk itu, kata Surhati, diperlukan rancangan model pembelajaran yang mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikatif (TIK).

"Di sinilah peran Instansi Pembina untuk terus mendorong agar para PTP dapat berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan sumber daya, sehingga senantiasa hadir sebagai solusi permasalahan pembelajaran melalui aspek teknologi," sambung dia.

Mengusung tema Serentak Bergerak Berkolaborasi Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, simposium ini bertujuan untuk saling tukar pengetahuan, berbagi informasi, pengalaman, serta wawasan di antara para ahli dan praktisi terkait teknologi pembelajaran.

Kepala Pusdatin, M. Hasan Chabibie menyampaikan beberapa hal yang didiskusikan pada simposium ini yaitu perkembangan teknologi pembelajaran, hasil kajian, gagasan serta analisis di bidang pengembangan teknologi pembelajaran.

"Sehingga dapat meningkatkan peran PTP dalam menyiapkan serta menghasilkan karya-karya inovatif khususnya di era pandemi dalam mewujudkan pembelajaran yang berdaya saing," ujar M. Hasan Chabibie.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Pusdatin Kemendikbudristek, Purwanto melaporkan, simposium kali ini tidak hanya diikuti oleh PTP Kemdikbudristek, melainkan PTP dari lintas kementerian yang berjumlah 61 kementerian/lembaga.

Di samping itu, hadir juga dari berbagai kalangan yaitu guru, dosen, peneliti, pemerhati di bidang teknologi pembelajaran, serta pemangku kepentingan lainnya.

Jumlah peserta yang mengikuti simposium ini sebanyak 120 peserta yang hadir secara luring dan 400 peserta secara daring.

"Kita berharap simposium ini bisa dijadikan loncatan dalam pengembangan teknologi pembelajaran sehingga para peserta didik yang melakukan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi ini tidak banyak yang mengalami learning loss, malah akan semakin cepat belajar dengan adanya teknologi," ujar Purwanto.

FOLLOW US