• Kabar Pertanian

Kementan Dorong Penyuluh Perkuat Literasi Melalui Ini!

Asrul | Kamis, 11/11/2021 20:03 WIB
Kementan Dorong Penyuluh Perkuat Literasi Melalui Ini! Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Bimtek Literasi dan Pengelolaan Informasi Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Katakini.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya memperkuat literasi penyuluh pertanian.

Upaya tersebut salah satunya melalui bimbingan teknis (bimtek), yang bertajuk `Literasi dan Pengelolaan Informasi Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian` di Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/11).

Dedi mengatakan, penyuluh memiliki peran strategis dalam mejembatani praktisi pertanian (Poktan, Gapoktan, KWT, Petani Milenial, P4S) dengan lembaga penelitian yang menghasilkan inovasi teknologi.

"Sehebat apapun inovasi teknologi kalau tidak diimplementasikan tidak artinya. Inovasi teknologi akan mampu mendongkrak produktivitas pertanian ketika diimplementasikan oleh para pelaku pertanian," ujar Dedi.

"Tentu saja kalau jembatannya bagus, maka inovasi teknologi pertanian pasti dapat diimplementasikan dengan baik oleh praktisi pertanian. Tapi kalau jembatannya bolong, sehebat apapun inovasi teknologi tidak akan pernah sampai dengan baik kepada pelaku pertanian," sambungnya.

Karena itu, Dedi meminta agar para penyuluh terus memperkuat literasi pertanian agar transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian lebih cepat dalam mendukung program pembangunan pertanian di Indonesia.

"Penyuluh adalah agen perubahan. Penyuluh harus mampu mengubah petani dari asalnya tidak mengerti menjadi mengerti mengimplementasikan teknologi agar produktivitas pertanian bisa meningkat," kata Dedi.

Di saat yang sama, kata Dedi, jika petani sudah mampu mengadopsi inovasi teknologi, maka produktivitas akan pertanian akan meningkat, efisiensi juga meningkat, dan penurunan ongkos produksi.

"Tiga kata tersebut, yakin peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas dan penurunan ongkos produksi menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan pertanian kita," kat Dedi.

"Karena kalau tiga hal tersebut bisa terpenuhi maka produk pertanian kita miliki daya saing tinggi dan kalau sudah terpenuhi maka Indonesia tidak hanya sekadar mampu mengadakan pangan untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga mampu ekspor ke pasar mancanegara," sambungnya.

Sekretaris BPPSDMP,  Siti Munifah, menjelaskan,  peran perpustakaan dalam program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project di antaranya menyediakan konten pertanian koleksi fisik, dan digital.

"Kementan juga berkolaborasi dengan pemangku kepentingan/stakeholder, menyelenggarakan bimbingan literasi untuk mewujudkan masyarakat literate, menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi petani, penyuluh dan masyarakat," katanya.

Peran lainnya adalah meningkatkan minat baca sekaligus mengenalkan pertanian kepada generasi muda dan masyarakat, dan menjadi salah satu pusat promosi lembaga dan program Kementerian Pertanian kepada masyarakat luas, pelaku utama, dan pelaku usaha khususnya di wilayah lokasi IPDMIP.

Siti Munifah menambahkan, BPPSDMP terus mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan para petugas pertanian, penyuluh pertanian, widyaiswara, dosen, petugas Humas dan termasuk pustakawan, baik di pusat maupun di daerah, untuk mendiseminasikan informasi pembangunan pertanian melalui berbagai pelatihan dan bimbingan teknis

Ditambahkannya, melalui Bimtek literasi dan Pengelolaan Informasi ini diharapkan dapat meningkatkan penderasan informasi dan publikasi pembangunan pertanian melalui berbagai media komunikasi. 

"Sehingga kegiatan ini dapat diikuti secara maksimal oleh para penyuluh pertanian, pustakawan baik dipusat termasuk juga para petugas pertanian dan penyuluh pertanian di seluruh kabupaten termasuk di lokasi Proyek IPDMIP," katanya.

FOLLOW US