• News

Arab Saudi Sebut Masalah Utama Lebanon Adalah Dominasi Sistem Politik Hizbullah

Asrul | Senin, 01/11/2021 07:42 WIB
Arab Saudi Sebut Masalah Utama Lebanon Adalah Dominasi Sistem Politik Hizbullah Bendera Kebangsaan Arab Saudi. (Foto: Ahmat Bolat/Anadolu Agency)

Katakini.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, masalah utama Lebanon adalah dominasi Hizbullah dalam sistem politiknya.

"Krisis tidak ada krisis antara kami dan Lebanon sampai batas tertentu. Ada krisis di Lebanon dengan dominasi proksi Iran di atas panggung, dan inilah yang menjadi perhatian kami, dan inilah yang membuatnya sia-sia untuk berurusan dengan Lebanon," kata Pangeran Faisal dalam wawancara dengan Al Arabiya di sela dari KTT G20.

Pangeran Faisal menambahkan bahwa para pemimpin Lebanon perlu membawa Lebanon kembali ke tempatnya di dunia Arab, yang katanya tersedia.

Wawancara menteri itu dilakukan setelah komentar dari Menteri Informasi Lebanon George Kordahi tentang perang Yaman memicu perselisihan diplomatik dengan negara-negara Teluk.

Kordahi mengatakan Houthi yang bersekutu dengan Iran membela diri dan menyebut perang di Yaman sia-sia.

Arab Saudi menanggapi dengan memanggil duta besarnya untuk Libanon untuk konsultasi dan meminta kepergian utusan Libanon untuk Kerajaan, memberinya waktu 48 jam untuk pergi. Kerajaan juga melarang impor Lebanon.

Negara-negara Teluk lainnya termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Kuwait juga menarik diplomat mereka dan meminta utusan Lebanon untuk pergi.

Mengenai Yaman, Pangeran Faisal mengatakan Kerajaan berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata yang komprehensif dan kemudian dialog politik, tetapi milisi Houthi yang didukung Iran menjadi penghalang jalan untuk mencapai kesepakatan damai yang langgeng.

"Kerajaan berkomitmen untuk apa yang telah diajukan. Kami ingin segera mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan kemudian beralih ke dialog politik. Sayangnya, Houthi masih mengandalkan solusi militer. Houthi masih menunjukkan atau menampilkan kepentingan sempit mereka dan kepentingan partai-partai regional di atas kepentingan Yaman," kata Pangeran Faisal. (Arab News)

FOLLOW US