• Gaya Hidup

Pasien maupun Penyintas Kanker Payudara Wajib Penuhi Nutrisi

Asrul | Sabtu, 09/10/2021 14:36 WIB
Pasien maupun Penyintas Kanker Payudara Wajib Penuhi Nutrisi dr. Ety Maryatul Qiptiah, M.Gizi, SpGK (Foto: Jurnas.com)

Jakarta, katakini.com - Pemenuhan nutrisi bagi pasien maupun penyintas kanker payudara merupakan hal yang penting dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi Klinis RSPAD Gatot Subroto, dr. Ety Maryatul Qiptiah, Sp.GK dalam kegiatan `Virtual Temu Penyintas Kanker Payudara ke-5`, yang digelar oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) pada Sabtu (9/10).

Menurut Ety, ada beberapa alasan pemenuhan nutrisi menjadi perkara wajib bagi pasien maupun penyintas kanker payudara. Di antaranya, terapi maupun pengobatan yang berjalan sekitar 3-6 bulan kerap disertai efek samping mual, muntah, hingga kehilangan nafsu makan.

"Karena nafsu makan berkurang, akhirnya membuat asupan juga ikut berkurang. Harusnya pada saat seperti ini nutrisinya harus cukup," terang Ety.

Juga, kemoterapi sering berakibat merusak metabolisme glukosa, dan memicu terjadinya menopause secara prematur. Kondisi ini memicu obesitas dan alur pertumbuhan tumor pada pasien kanker payudara.

"Peningkatan berat badan juga sering merupakan efek samping dari kemoterapi, yang dapat berefek negatif terhadap kualitas hidup dan kelangsungan hidup," ujar dia.

Karena itu, untuk menjaga berat badan tetap normal, dia menyarankan untuk tetap aktif bergerak. Juga, diiringi dengan menyeimbangkan asupan lemak, menambah konsumsi buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan.

Ety menambahkan, yang paling utama dalam pemenuhan nutrisi ialah melalui oral atau mulut. Jika tidak bisa dilakukan, maka harus dimodifikasi, agar pasien maupun penyintas tetap mendapatkan asupan makanan sehat.

"Kebutuhan nutrisi pasien kanker itu sedikit lebih banyak. Setengah piring terdiri dari sepertiga buah-buahan dan dua pertiga sayuran. Lalu setengah piring lagi terdiri dari seperti lauk-pauk dan dua pertiga makanan pokok," papar dia.

Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof. Dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS mengapresiasi pelaksanaan virtual temu penyintas, sebagai media untuk memberikan dukungan terhadap pasien dan penyintas kanker payudara.

Pemerintah, lanjut Kadir, tetap berkomitmen untuk menekan angka kasus kanker payudara stadium lanjut di Indonesia, yang selama ini menyumbang angka kematian tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker.

"Pemerintah atau dalam hal ini Kemenkes melakukan upaya pemenuhan dengan menyediakan SDM, sarana dan pra-sarana, dan obat," kata Kadir.

"Kami juga akan membangun pusat pusat kanker di setiap provinsi atau kabupaten. Dengan pemahaman kanker payudara, akan meningkatkan perawatan pasien," sambung dia.

Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar menyampaikan kegiatan `Virtual Temu Penyintas Kanker Payudara ke-5` dihadiri oleh 500 pasien dan penyintas kanker payudara se-Indonesia.

Para penyintas ini tetap semangat, karena merasa tidak sendirian berjuang melawan penyakitnya, melainkan ada bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.

Namun rasa syukur karena banyak dukungan itu, kata Linda, juga harus diimbangi dengan melakukan pemenuhan gizi yang baik. Dia juga meminta pasien kanker payudara tidak menunda pengobatan.

"Walau sekarang sedang pandemi Covid-19, banyak yang menunda (pengobatan). Sementara kanker berkejaran dengan waktu. Kita yakin rumah sakit sudah menyesuaikan protokol kesehatan yang berlaku," tutup Linda.

FOLLOW US