Suryagen Group Investasi Energi Baru Terbarukan di Flores dan Sumba

| Selasa, 21/09/2021 13:16 WIB
 Suryagen Group Investasi Energi Baru Terbarukan di Flores dan Sumba Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat audiensi bersama Komisaris Utama Group Suryagen, Sonny Keraf dan anggota Dewan Redaksi Eddie Widiono.

katakini.com--Suryagen Group saat ini sementara melakukan investasi pada bidang energi baru terbarukan berupa pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Manggarai Barat Pulau Flores dan Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal ini terungkap saat audiensi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Komisaris Utama Group Suryagen, Sonny Keraf bersama anggota Dewan Redaksi Eddie Widiono di Kupang, Senin (20/9/2021).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengungkapkan Provinsi NTT memiliki sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sangat melimpah. Karenanya sangat dibutuhkan dukungan Pemerintah Pusat agar sumber-sumber energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik nasional bahkan bisa diekspor ke luar negeri.

“NTT punya potensi sumber energi baru terbarukan yang sangat hebat. Pulau Flores punya geotermal atau panas bumi yang melimpah bahkan telah ditetapkan sebagai pulau Geotermal di Indonesia. Pulau Timor dan Sumba berdasarkan penelitian para ahli memiliki intensitas sinar matahari terbaik di Indonesia. Di Sumba dan Timor juga ada sumber energi angin. Juga masih ada sumber energi dari arus laut dan air,” jelas Viktor.

Dalam kesempatan tersebut Group Suryagen meminta dukungan dari Gubernur NTT VBL terkait pengembangan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Manggarai Barat dan Sumba. Turut mendampingi Gubernur, Kadis Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTT, Yusuf Adoe, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi dan Kadis PUPR NTT, Maxi Nenabu.

Menurut VBL pengembangan sumber energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik merupakan suatu keharusan. Karena dunia sedang bergerak ke arah itu. Masyarakat internasional sudah mulai meninggalkan sumber energi listrik yang bersumber dari fosil.

“Kita sedang merancang pengembangan PLTS di Sumba dengan daya 2 Gigawat (GW). Kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian dan pihak-pihak terkait agar proyek monumental ini bisa dijalankan. Saya juga akan berkomunikasi dengan Bapak Presiden tentang proyek ini. Kalau (proyek) ini bisa dilaksanakan, maka ini merupakan PLTS terbesar kedua di dunia setelah China yang telah mengembangkan PLTS 2 Gigawat lebih,” jelas VBL.

Lebih lanjut mantan ketua Fraksis Nasdem DPR RI itu menjelaskan proyek ini rencananya akan menggunakan skema Bussines to Bussines (B to B). Karenanya, tidak akan menggunakan APBN, namun memberikan manfaat yang besar untuk negara.

“Sudah banyak investor baik dalam maupun luar negeri yang tertarik dengan investasi pengembangan PLTS Sumba ini. Karena proyek ini sangat besar serta sumber energinya bisa diekspor ke luar negeri, tentu kita ingin agar investor yang dilibatkan harus banyak dan kalau boleh berbentuk konsorsium. Sudah ada investor dari China, Italia dan Singapura yang merasa tertarik untuk menggarap mega proyek ini. Begitu pun dengan investor dalam negeri dan investor lokal. Karena itu kita minta dukungan Pemerintah Pusat agar proyek ini bisa berjalan,” jelas Gubernur VBL.

Gubernur VBL menambahkan proyek ini akan punya dampak ekonomi yang sangat luar biasa (multiplier effect) bagi Provinsi NTT. Karena ini tidak hanya berkaitan dengan masalah listrik, tapi juga industri,perdagangan, kesehatan, peternakan, pertanian, akomodasi, pendidikan dan aspek lainnya.

“Kalau kita sudah punya energi yang murah, maka apapun kita bisa buat. Saya sudah berbicara dengan para Bupati, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sumba agar kita bersatu hati mendukung terlaksananya mega proyek energi baru terbarukan ini. Karena akan punya manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu kita juga selalu mengedepankan research atau penelitian dalam pengembangan PLTS ini. Kita harus bisa meninggalkan legacy untuk generasi berikutnya dengan kehadiran proyek ini. Lahan untuk pengembangan proyek ini sekitar 100 ribu hektar, tidak ada masalah untuk pulau Sumba,” jelasnya.

Sementara itu, Eddie Widione selaku Dewan Direksi Suryagen menjelaskan Suryagen Group melalui anak perusahaannya telah melakukan beberapa tahapan di lapangan terkait pengembangan PLTS di Manggarai Barat sebesar 30 MW dan Sumba sebesar 2 GW. Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten dan mendapat respons positif.

“Kami meminta dukungan pak gubernur untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan PLTS ini. Terutama dalam meyakinkan Pihak PLN agar bisa memberikan ruang bagi pemanfaatan energi baru terbarukan untuk memasok kebutuhan listrik di Nusa Tenggara. Pihaknya juga siap mendukung mega proyek PLTS 2 gigawat di Sumba,” pungkas Eddie Widione.

 

 

FOLLOW US