• News

Tunggu Jaminan Keamanan, Layanan Kesehatan di Tiga Wilayah di Papua Dihentikan

Akhyar Zein | Senin, 20/09/2021 02:02 WIB
Tunggu Jaminan Keamanan, Layanan Kesehatan di Tiga Wilayah di Papua Dihentikan Para tenaga kesehatan yang dievakuasi TNI dari Kiwirok ke Kota Jayapura. (foto: Dok Pendam Cenderawasih/ kabarpapua.co)

Jakartra, Katakini.com,- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua mengatakan seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang, Papua saat ini dihentikan sambil menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.

“Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma,” kata dr Donald Aronggear, ketua IDI wilayah Papua, melalui keterangan tertulis, Minggu.

Permintaan jaminan keamanan telah disampaikan secara tertulis kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.

"Permintaan ini telah disampaikan melalui surat, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan dari pemerintah pusat dan daerah," tutur Donald Aronggear.

Menurut IDI Wilayah Papua, sembilan tenaga kesehatan yang bertugas di distrik Kiwirok telah dievakuasi ke Jayapura dan semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis terhadap trauma yang dialami.

Sembilan dokter tersebut adalah dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa.

Kondisi dr Restu Pamanggi yang mengalami fraktur atau retak di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis sambil menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental.

"Jenazah Suster Gabriela Meilani yang meninggal akibat penyerangan tersebut sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi," tambah Donald.

Amnesty Internasional Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut kematian perawat Gabriella Meilani hingga tuntas.

"Kematian perawat Gabriella Meilani yang diduga jatuh ke jurang saat berusaha menyelamatkan diri dari serangan kelompok bersenjata harus diusut tuntas. Di tengah pandemi Covid-19, hilangnya satu nyawa nakes sangat memengaruhi pelayanan kesehatan di wilayah tersebut,” kata Wirya Adiwena, deputi direktur Amnesty Internasional Indonesia.

Pada Senin, 13 September 2021, sejumlah tenaga kesehatan diserang oleh kelompok bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Akibat peristiwa ini, dari pemberitaan media, satu orang perawat meninggal dunia, empat perawat lainnya luka-luka, dan 300 tenaga kesehatan lainnya diungsikan.(AA)

FOLLOW US