• News

Akibat Belum Divaksinasi, Prancis Skors 3.000 Petugas Kesehatan Tanpa Bayaran

Asrul | Kamis, 16/09/2021 18:02 WIB
Akibat Belum Divaksinasi, Prancis Skors 3.000 Petugas Kesehatan Tanpa Bayaran Pekerja medis bekerja di Unit Perawatan Intensif (ICU) tempat pasien yang menderita penyakit coronavirus (COVID-19) dirawat di rumah sakit Cambrai, Prancis, 1 April 2021. REUTERS/Pascal Rossignol

Paris, katakini.com - Ribuan petugas kesehatan di seluruh Prancis telah diskors tanpa dibayar karena belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 menjelang tenggat waktu minggu ini.

"Sekitar 3.000 penangguhan diberitahukan kemarin kepada karyawan di pusat kesehatan dan klinik yang belum divaksinasi," kata Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran kepada radio RTL, dikutip dari AFP, Kamis (16/9).

"Itu dibandingkan dengan 2,7 juta pekerja kesehatan secara keseluruhan," sambung Menteri Veran, menambahkan bahwa kesehatan yang berkelanjutan terjamin.

Presiden Emmanuel Macron memberi ultimatum kepada staf di rumah sakit, pekerja panti jompo, dan dinas pemadam kebakaran pada Juli untuk mendapatkan setidaknya satu tembakan pada 15 September atau menghadapi penangguhan yang tidak dibayar.

Banyak perawat, khususnya, enggan untuk divaksinasi, dengan alasan masalah keamanan atau kemanjuran, menimbulkan risiko bahwa dorongan inokulasi Prancis bisa terhenti.

Badan kesehatan masyarakat nasional Prancis memperkirakan pekan lalu bahwa sekitar 12 persen staf rumah sakit dan sekitar 6 persen dokter di praktik swasta belum divaksinasi.

Secara keseluruhan, 70 persen orang Prancis telah menerima kedua dosis yang diperlukan untuk divaksinasi lengkap, yang tersedia untuk semua orang di atas usia 12 tahun, salah satu tingkat tertinggi di dunia.

Walau begitu, baru sekitar 74 persen penduduk baru menerima satu dosis vaksin COVID-19, menunjukkan masih banyak yang belum divaksin, kendati tersedia luas dan terjangkau.

FOLLOW US