• News

Israel Tutup Situs Arkeologi Palestina di Nablus

Asrul | Sabtu, 05/06/2021 08:04 WIB
Israel Tutup Situs Arkeologi Palestina di Nablus Anggota keamanan Israel bentrok dengan demonstran Palestina yang memperingati hari tanah dan memprotes kunjungan pemukim ke situs arkeologi dan sejarah di desa Palestina Sebastia, barat laut Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 30 Maret 2021. [JAAFAR ASHTIYEH/AFP via Getty Images]

Jakarta, katakini.com - Pasukan Israel secara paksa menutup situs arkeologi Palestina di kota Nablus, Sebastia pada Jumat (04/06) waktu setempat.

Walikota Sebastia, Mohammad Azem, mengatakan bahwa pasukan militer Israel yang cukup besar telah menyerbu kota, melanjutkan penutupan situs, dan mencegah warga Palestina mengaksesnya, untuk memastikan perlindungan puluhan pemukim yang memaksa masuk ke situs tersebut.

Azem menunjukkan bahwa pemukim ilegal baru-baru ini mengumumkan program untuk menyerbu kota dalam beberapa hari mendatang.

"Mereka (pasukan Israel) memaksa untuk mewujudkan ambisi pembangunan pemukiman mereka di daerah tersebut," kata Azem dilansir Middleeast, Sabtu (05/06).

Sebastia adalah kota kecil bersejarah yang terletak di sebuah bukit 11 kilometer di barat laut Nablus, 3.000 warga Palestina mendiami daerah tersebut. 

Daerah tersebut telah diidentifikasi sebagai ibu kota kerajaan utara selama Zaman Besi II di Palestina dan pusat kota besar selama periode Helenistik dan Romawi, menurut UNESCO.

Serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina adalah hal biasa, terutama oleh sayap kanan ekstrem. Mereka jarang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas pendudukan. 

Memang, dalam banyak kasus, para pemukim yang melecehkan dan menyerang warga Palestina didampingi dan dilindungi oleh tentara Israel.

Pemukim Israel baru-baru ini mengintensifkan kehadiran mereka di situs arkeologi Palestina ketika tentara menutup daerah itu untuk penduduk Palestina.

FOLLOW US