• News

Organisasi Kerja Sama Muslim Kutuk Serangan Barbar Israel Terhadap Palestina

Asrul | Senin, 17/05/2021 07:25 WIB
Organisasi Kerja Sama Muslim Kutuk Serangan Barbar Israel Terhadap Palestina Israel melancarkan ratusan serangan udara ke Gaza pada Rabu pagi saat kelompok Islamis Hamas dan petempur Palestina lainnya menembakkan roket ke perbatasan. (Foto: Antara)

Jakarta, katakini.com - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan penghentian segera serangan barbar Israel di Gaza. Mereka juga mengutuk serangan terhadap Palestina sebagai permusuhan yang sekarang memasuki hari ketujuh.

Dilansir Middleeast, Senin (17/05), Pernyataan OKI itu muncul setelah pertemuan virtual di mana Arab Saudi mengutuk pelanggaran kesucian situs suci Muslim dan penggusuran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.

Badan yang beranggotakan 57 negara itu menuduh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan inersia. Malaysia, Indonesia, dan Brunei mengeluarkan pernyataan terpisah pada hari Minggu, yang di-tweet oleh Perdana Menteri Malaysia, menyerukan pertemuan darurat Majelis Umum PBB.

Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menyerukan gencatan senjata. UEA dan Bahrain bersama dengan negara-negara Arab lainnya tahun lalu melanggar tabu lama di kawasan itu dengan menjalin hubungan hubungan dengan Israel, dengan persetujuan diam-diam dari kekuatan Teluk Riyadh.

"De-eskalasi dan tingkat pengekangan tertinggi penting untuk menghindari menyeret kawasan itu ke tingkat ketidakstabilan baru," kata Menteri Negara UEA untuk Kerjasama Internasional Reem al-Hashimy.

Serangan Israel sebelum fajar di pusat Kota Gaza pada hari Minggu menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi 181, termasuk 52 anak-anak , kata pejabat kesehatan. Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.

Israel telah menyerang Gaza yang berpenduduk padat sejak itu.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membuka pertemuan OKI dengan mendesak masyarakat global untuk mengakhiri eskalasi kekerasan dan menghidupkan kembali negosiasi perdamaian berdasarkan solusi dua negara.

Israel melihat seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya. Palestina menginginkan bagian timur sebagai ibu kota negara masa depan. Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur tidak diakui secara internasional.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menyerukan mekanisme perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina dan mengatakan kepada OKI bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional dapat berperan.

Timpalannya dari Iran Mohammad Javad Zarif mendesak komunitas internasional untuk memulai kampanye "politik dan legislatif" melawan Israel, kata media pemerintah Iran.

FOLLOW US