• News

BPSDMP Minta Taruna Tingkatkan Soft Skill Komunikasi

Yahya Sukamdani | Selasa, 09/03/2021 18:43 WIB
BPSDMP Minta Taruna Tingkatkan Soft Skill Komunikasi Kuliha umum virtual tentang peningkatan soft skill komunikasi yang digelar Badan Pemngembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) di Jakarta, Senin (9/3/2021).

Katakini.com – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) memint agar para taruna menigkatkan soft skill komunikasi agar mampu meningkatkan daya saing di dunia kerja.

Hal itu disampikan Pelaksana Tugas Kepala BPSDMP, Zulfikri, dalam kuliah umum secara virtual di Jakarta, Senin (9/3/2021).

Kuliah Umum kali ini digelar dengan menghadirkan Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Manajemen SDM dan Komunikasi, Adita Irawati sebagai pembicara.

“Melalui Kuliah Umum ini diharapkan dapat menjadi bekal kepada para taruna di lingkungan BPSDMP untuk bagaimana mengaktualisasikan kemampuan berkomunikasi, baik secara verbal, digital, dan komunikasi non-verbal, serta bahasa tubuh yang benar,” kata Zulfikri.

Zulfikri menyampaikan bahwa soft skill komunikasi juga dibutuhkan sebagai modal kepercayaan diri.

“Komunikasi merupakan bagian yang terintegrasi dari dunia kerja, dimana soft skill komunikasi selalu dinilai penting oleh pemberi kerja ketika merekrut pegawai, karena dengan komunikasi yang baik pegawai dinilai lebih mampu mencapai tujuan dan target kerja”, jelas Zulfikri.  

Saat menyampaikan materi, Adita mengungkapkan bahwa penguasaan soft skill memiliki peran yang sangat penting, khususnya komunikasi, telah menjadi hal yang mandatory dalam dunia kerja. Dan komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif.

Adita menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif terjadi jika objek mau berpikir dan bertindak sesuai dengan permintaan subjek. Sehingga dari komunikasi yang efektif pemahaman bersama.

“Dan dalam dunia kerja, komunikasi bisa mengalami distorsi antara atasan dan bawahan jika tidak disampaikan sengan baik dan benar. Untuk itu penting bagi kita memahami bagaimana komunikasi yang efektif guna menghindari distorsi komunikasi tersebut,” jelas Adita.

Pada komunikasi yang efektif, Adita menyampaikan terdapat  beberapa prinsip dasar, yaitu respect (respek), empathy (empati), audible (dapat didengar), clarity (jelas) dan humble (rendah hati).

“Respek merupakan prinsip yang penting dalam berkomunikasi, dengan menghargai lawan bicara. Selanjutnya dalam berkomunikasi, kita juga perlu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain,” jelas Adita.

Lebih lanjut, Adita menyampaikan bahwa pesan yang disampaikan juga audible atau dapat didengar, sehingga kita perlu menggunakan bahasa yang baik.

“Dalam komunikasi, selain menjadi pembicara, kita juga harus pandai menjadi pendengar. Sehingga ketika kita harus menyampaikan, kita memiliki bahan dari apa yang kita dengar, dan ini juga merupakan bagian dari respek,” jelas Adita.

Pada kesempatan yang sama, Adita juga menyampaikan mengenai bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi, yaitu feedback, memahami perbedaan individu dengan baik, menggunakan komunikasi langsung, serta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah.

“Pada dunia kerja, dari semua hard skill yang dimiliki oleh SDM, terdapat soft skill yang bisa menunjang pelayanan, yaitu komunikasi. Selain untuk menunjang pelayanan, juga dalam interaksi antara atasan dan bawahan,” jelas Adita.

Ia menambahkan bahwa di dunia kerja juga diperlukan komunikasi interpersonal yang efektif agar bisa terjalin komunikasi untuk kebaikan lembaga atau instansi.

FOLLOW US