• News

Covid-19 Meningkat, Turki Berlakukan Jam Malam Lagi

Asrul | Selasa, 01/12/2020 10:05 WIB
Covid-19 Meningkat, Turki Berlakukan Jam Malam Lagi Presiden Recep Tayyip Erdogan

Jakarta, katakini.com - Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki akan memberlakukan jam malam pada hari kerja dan penguncian penuh pada akhir pekan untuk memerangi penyebaran virus corona, setelah kasus baru dan kematian mencapai rekor tertinggi.

"Warga tidak akan diizinkan meninggalkan rumah antara pukul 9 malam dan 5 pagi pada hari kerja atau sama sekali pada akhir pekan," kata Erdogan dilansir Middleeast, Selasa (01/12).

Beberapa sektor, termasuk rantai pasokan dan produksi, akan dibebaskan dari tindakan yang akan dimulai pada Selasa.

"Kami mengambil langkah hati-hati untuk tidak mengubah krisis kesehatan menjadi krisis ekonomi dan sosial yang parah," kata Erdogan.

Dia mengatakan transmisi di rumah telah meningkat dan meminta orang untuk berhenti menerima tamu sampai risikonya berkurang.

Turki mencatat 31.219 kasus pada Senin, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, menempatkannya di urutan keempat secara global sebagai jumlah kasus baru harian tertinggi. Mereka tetap di belakang Amerika Serikat, India, dan Brasil, semua negara dengan populasi yang jauh lebih besar daripada Turki.

Selama empat bulan, Turki melaporkan kasus yang bergejala, tetapi sejak Rabu telah melaporkan semua kasus. Data historis untuk jumlah kasus belum tersedia.

Jumlah korban tewas telah mencapai rekor tertinggi selama delapan hari berturut-turut, dengan 188 tercatat dalam 24 jam terakhir pada hari Senin, data menunjukkan, meningkatkan total sejak awal pandemi menjadi 13.746.

Turki telah menandatangani kontrak untuk membeli 50 juta dosis vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd.

Erdogan mengatakan Turki akan memulai vaksinasi pada bulan Desember dan memprioritaskan petugas kesehatan.

FOLLOW US