• Bisnis

Dianggap Menjanjikan, Investor Serbu Industri Makanan

Rizki Ramadhani | Rabu, 27/05/2020 07:49 WIB
Dianggap Menjanjikan, Investor Serbu Industri Makanan Ilustrasi

Katakini.com - Selama rentang waktu sejak 2015 hingga triwulan I/2020, investasi di sektor manufaktur mencapai Rp1.348,9 triliun. Dari jumlah itu, investasi di industri makanan menempati tempat tertinggi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sektor paling diminati dan menjanjikan adalah industri makanan, yang mencapai Rp293,2 triliun atau 21,7 persen dari total investasi.

Disusul kemudian industri logam dasar; barang logam, bukan mesin; dan peralatannya yang menunjukkan peningkatan pada 2019 dan triwulan I 2020 dengan total investasi mencapai Rp266,7 triliun. Selanjutnya, industri kimia dan farmasi berada di peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp243,9 triliun.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/5/2020), mengatakan sektor manufaktur berpotensi besar untuk jauh lebih meningkat. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi dan internet, proses produksi akan lebih efisien.

Di samping itu, Indonesia juga memiliki keunggulan dari letak geografis dan pasar domestik sehingga dapat dijadikan hub manufaktur di wilayah ASEAN.

"Angka-angka ini menjadi refleksi bahwa tidak bisa dipungkiri jika pasar domestik Indonesia adalah magnet investasi, khususnya industri makanan dan minuman," katanya.

Pada 2017, industri makanan mencapai puncak tertinggi dengan total investasi mencapai Rp64,8 triliun. Sementara itu, realisasi investasi industri logam dasar pada lima tahun terakhir meskipun tidak selalu menjadi yang teratas, menunjukkan potensi besar yang terlihat dari rata-rata pertumbuhannya mencapai 11 persen per tahun.

"Kalau kita merunut data industri makanan, memang kenaikannya tidak sebanyak investasi industri logam dasar. Kenaikan investasi di industri logam dasar juga merupakan sinyal bahwa pembangunan industri di Tanah Air berjalan dengan cepat. Indonesia tetap dipercaya oleh investor baik dalam maupun luar negeri," kata Farah.

FOLLOW US