Katakini.com - Perkumpulan untuk pemilu dan demokrasi (Perludem) menilai waktu paling aman melaksanakan Pilkada Serentak adalah pertengahan 2021. 

"Memang lebih baik kalau pelaksanaan pilkada itu betul-betul diselenggarakan setelah penanganan COVID-19 ini tuntas dan setidaknya pada pertengahan 2021, itu kondisi idealnya," kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Menurut Titi, KPU telah memberikan tiga pilihan waktu penundaan, yakni akhir 2020, Maret 2021 dan September 2021, Titi menilai lebih realistis adalah pilihan ketiga dari opsi tersebut.

Dengan penundaan sekitar satu tahun dari masa akhir tanggap darurat COVID-19, yakni akhir Mei 2020, diharapkan penyelenggaraannya tidak terganggu wabah dan juga tidak mengganggu penanganan wabah.

"Kita betul-betul bisa berkonsentrasi melanjutkan tahapan pilkada tanpa harus disertai kekhawatiran soal penularan COVID-19," kata dia.

Kemudian, semakin jauh jarak memulai tahapan pilkada dengan penanganan COVID-19 saat ini, lanjut Titi, juga akan meminimalkan potensi-potensi terhambatnya penyelenggaraan pilkada terulang kembali.

"Kalau ada perkiraan gelombang kedua dari COVID-19 ini, maka penyelenggara tetap memiliki waktu yang betul-betul cukup. Sebab, memiliki jarak yang cukup jauh dengan gelombang wabah saat ini, sehingga bisa menyiapkan segala sesuatu tanpa harus khawatir wabah," ucapnya.