JAKARTA - Panggil dia dengan namanya.

Kanye West, yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye pada tahun 2021, telah mengubah nama panggilannya untuk kedua kalinya.

Dikutip dari Page Six dalam dokumen bisnis baru di California yang diajukan oleh kepala keuangan rapper “Gold Digger”, Hussain Lalani, dengan nama “Ye Ye.”

Dokumen Kanye West sebelumnya mencantumkan namanya sebagai "Ye West." Akan tetapi, bisnisnya, termasuk Yeezy Apparel, Yeezy Record Label, LLC, dan Getting Out Our Dreams Inc., semuanya mencantumkan nama samaran barunya di bawah "nama manajer atau anggota."

Ye Ye belum mengumumkan nama samaran barunya di media sosial.

Awal bulan ini, pemenang Grammy 24 kali itu mengumumkan melalui X bahwa ia akan menghapus akun X miliknya, yang menggunakan nama kelahirannya sebagai nama pegangan.

“Saya akhirnya berhenti menggunakan akun Twitter @kanyewest karena nama saya Ye,” cuitnya pada tanggal 1 Juni.

“Akan memulai akun ye dan begitulah adanya.”

Ayah empat anak ini mengungkapkan di X pada tahun 2018 bahwa ia akan menggunakan nama Ye.

“Makhluk yang dulunya dikenal sebagai Kanye West. Saya YE,” tulisnya saat itu.

Kanye West juga menggunakan nama itu sebagai judul albumnya tahun 2018, yang direkamnya selama berbulan-bulan di peternakannya di Jackson Hole, Wyo.

Tiga tahun kemudian, pembawa acara "All of the Lights" itu mengajukan dokumen untuk mengubah namanya secara hukum karena "alasan pribadi," menurut dokumen pada saat itu.

Dua bulan kemudian, seorang hakim menyetujui perubahan nama Kanye West menjadi Ye.

Pada bulan Maret 2024, kepala staf pendiri Yeezy, Milo Yiannopoulos, menuntut dalam sebuah surat agar Kanye West disebut sebagai Ye dan bukan “nama budaknya.”

“Ye adalah salah satu orang paling dikenal di dunia, setara dengan presiden dan paus,” bunyi surat yang diperoleh Page Six saat itu.

"Ia tidak mengambil keputusan untuk mengubah namanya, yang berpotensi mengorbankan sebagian dari nilai besar yang dimiliki oleh merek `Kanye West,` dengan mudah. Perubahan tersebut dilakukan secara penuh, sah, dan permanen. Inilah dirinya sekarang. Namanya adalah Ye."

Komentator politik sayap kanan berusia 40 tahun itu menulis bahwa ia menyerukan kepada “platform streaming, penerbit, toko, serikat pekerja, situs web lirik lagu, dan penjual data” untuk melakukan perubahan karena mereka adalah beberapa “tempat yang paling terlihat.”

"Dia beberapa kali menyebutnya sebagai nama budaknya," lanjut surat itu. "Ye adalah seorang pria kulit hitam di Amerika yang menginginkan hak untuk menentukan nasib sendiri sepenuhnya seperti orang lain." (*)