Jakarta, Katakini.com - Dalam dunia otomotif, perdebatan antara mesin diesel dan mesin bensin selalu menarik untuk dibahas. Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, dan kelemahan masing-masing.
Namun dalam konteks efisiensi dan daya tahan, mesin diesel jauh lebih unggul, terutama untuk kendaraan komersial, truk, dan mobil yang digunakan untuk menempuh jarak jauh secara rutin.
Mesin diesel bekerja dengan sistem pembakaran yang berbeda dari mesin bensin. Mesin bensin menggunakan busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara (spark ignition).
Mesin diesel justru mengandalkan suhu tinggi dari tekanan udara dalam silinder untuk membakar bahan bakar yang disuntikkan (compression ignition). Perbedaan prinsip ini ternyata memberikan sejumlah keuntungan teknis yang signifikan.
Salah satu keunggulan utama mesin diesel adalah efisiensi bahan bakar. Karena proses pembakarannya lebih padat dan pemborosan lebih sedikit, mesin diesel cenderung lebih hemat dibandingkan mesin bensin.
Itulah mengapa kendaraan dengan mesin diesel sering digunakan untuk operasional jarak jauh, seperti truk pengangkut barang, bus antarprovinsi, dan kendaraan niaga lainnya.
Tak hanya hemat bahan bakar, mesin diesel juga unggul dalam hal torsi. Mesin diesel menghasilkan torsi besar pada putaran mesin rendah, yang sangat berguna untuk membawa beban berat atau saat melewati medan menanjak.
Kekuatan ini menjadi alasan mengapa kendaraan pertambangan, alat berat, dan SUV tangguh seperti Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero menggunakan mesin diesel.
Selain itu, daya tahan mesin diesel cenderung lebih kuat dan awet. Blok mesin dan komponennya dibuat lebih tebal dan kokoh untuk menahan tekanan tinggi di ruang bakar.
Bila dirawat dengan baik dan menggunakan solar berkualitas, mesin diesel bisa bertahan lebih lama dibandingkan mesin bensin. Banyak truk dan mobil diesel yang masih beroperasi prima meski sudah menempuh ratusan ribu kilometer.
Mesin diesel juga memiliki tingkat emisi karbon monoksida (CO) yang lebih rendah dibandingkan mesin bensin.
Meski emisi NOx dan partikulatnya lebih tinggi, teknologi terkini seperti diesel particulate filter (DPF) dan selective catalytic reduction (SCR) kini telah banyak digunakan untuk menekan dampak lingkungan dari mesin diesel.
Namun tentu saja, mesin diesel bukan tanpa kelemahan. Suaranya yang lebih bising, getaran lebih terasa, dan harga kendaraan diesel yang cenderung lebih mahal dibandingkan versi bensin menjadi pertimbangan tersendiri.