• News

Kepada Mediator, Hamas Sebut akan Tetap pada Posisi Semula soal Gencatan Senjata

Yati Maulana | Rabu, 27/03/2024 03:03 WIB
Kepada Mediator, Hamas Sebut akan Tetap pada Posisi Semula soal Gencatan Senjata Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara, 22 Februari 2024. Foto: REUTERS

KAIRO - Kelompok Islam Palestina Hamas mengatakan pada Senin bahwa mereka telah memberi tahu mediator bahwa mereka akan tetap berpegang pada proposal awal untuk mencapai gencatan senjata komprehensif, yang mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pemulangan warga Palestina yang terlantar.

Mereka juga menuntut apa yang mereka sebut sebagai “pertukaran tahanan yang nyata”, mengacu pada pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel sebagai ganti sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Belum ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Hamas mengajukan proposal gencatan senjata ke Gaza kepada mediator dan Amerika Serikat pada pertengahan Maret yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan kebebasan bagi tahanan Palestina, 100 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup, menurut proposal yang dilihat oleh Reuters.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi pada hari Senin yang menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas setelah Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara tersebut, yang memicu perselisihan dengan sekutunya Israel.

Sebanyak 14 anggota dewan yang tersisa memberikan suara untuk resolusi tersebut – yang diusulkan oleh 10 anggota terpilih dari badan tersebut – yang juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera. Ada tepuk tangan di ruang dewan setelah pemungutan suara.

Mesir dan Qatar telah berusaha mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata yang seharusnya terjadi karena krisis kemanusiaan yang semakin parah membuat penduduk di Gaza berisiko kelaparan.

Hamas mengatakan pembebasan awal warga Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan sandera yang sakit sebagai imbalan atas pembebasan 700-1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut proposal tersebut. Pembebasan “perekrutan perempuan” Israel juga disertakan.

Kantor Netanyahu kemudian menanggapi usulan Hamas dengan mengatakan bahwa hal itu didasarkan pada “tuntutan yang tidak realistis,” dan berjanji untuk terus melanjutkan serangan darat sampai Hamas berhasil dilenyapkan.

FOLLOW US