JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid mendorong Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk lebih berdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) untuk mengurangi tingkat kemiskinan di desa-desa.

"Ke depan, saya menyarankan supaya pemberdayaan BUMDes menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan oleh Kemendes PDTT," ujar Anwar Hafid dalam rapat kerja antara Komisi V DPR dan Kemendes PDTT, Rabu (13/3/2024).

Mantan Bupati Morowali ini mengatakan, BUMDes yang berdaya akan mampu menjadi perantara agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa dapat terintegrasi dengan rantai pasok industri-industri besar.

Dengan demikian, daya beli masyarakat desa akan meningkat dan tingkat kemiskinan menurun.

Anwar Hafid menilai, keberadaan industri besar di desa, seperti di Sulawesi Tengah, tidak berpengaruh dalam mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

"Salah satu problem di Sulawesi Tengah dengan sumber daya alam yang sangat kaya adalah angka kemiskinan masih cukup tinggi. Saya kalau melihat di lapangan ada industri yang sangat besar, tapi angka kemiskinan masih begitu tinggi," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng ini.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena BUMDes belum berdaya menjadi perantara kemitraan antara UMKM dan industri-industri besar yang ada.

"Saya melihat ada satu masalah yang menyebabkan itu, yakni ada UMKM-UMKM kita belum bisa tersambung dengan industri besar itu. Saya melihat kehadiran BUMDes sesungguhnya bisa kita jadikan sebagai perantara antara UMKM dan industri besar," tutur dia.