• News

Anisipasi Keamanan, Militer AS Mengangkut Personel Kedutaan dari Haiti

Yati Maulana | Senin, 11/03/2024 12:05 WIB
Anisipasi Keamanan, Militer AS Mengangkut Personel Kedutaan dari Haiti Polisi berpatroli di jalan setelah pihak berwenang memperpanjang keadaan darurat di tengah kekerasan geng di Port-au-Prince, Haiti 8 Maret 2024. REUTERS

WASHINGTON - Militer AS mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya telah melakukan operasi di Haiti untuk mengangkut personel kedutaan yang tidak penting dari negara tersebut dan menambahkan pasukan AS meningkatkan keamanan kedutaan, ketika negara Karibia berada dalam keadaan darurat.

Operasi tersebut merupakan tanda terbaru dari masalah yang dihadapi Haiti karena kekerasan geng mengancam akan menjatuhkan pemerintah dan menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

“Pengangkutan personel melalui udara masuk dan keluar dari kedutaan konsisten dengan praktik standar kami untuk meningkatkan keamanan kedutaan di seluruh dunia, dan tidak ada warga Haiti yang berada di dalam pesawat militer tersebut,” kata Komando Selatan militer AS dalam sebuah pernyataan.

Haiti memasuki keadaan darurat pada Minggu lalu setelah pertempuran meningkat ketika Perdana Menteri Ariel Henry berada di Nairobi untuk mencari kesepakatan bagi misi yang didukung PBB yang telah lama tertunda.

Kenya mengumumkan tahun lalu bahwa mereka akan memimpin pasukan tersebut, namun perselisihan hukum dalam negeri selama berbulan-bulan telah membuat misi tersebut terhenti.

Pada hari Sabtu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan Presiden Kenya William Ruto tentang krisis Haiti dan kedua orang tersebut menggarisbawahi komitmen mereka terhadap misi keamanan multinasional untuk memulihkan ketertiban.

Dalam pernyataan Komando Selatan, disebutkan bahwa Washington tetap berkomitmen terhadap tujuan tersebut.

“Kedutaan kami tetap fokus untuk memajukan upaya pemerintah AS untuk mendukung rakyat Haiti, termasuk memobilisasi dukungan untuk Kepolisian Nasional Haiti, mempercepat pengerahan misi Dukungan Keamanan Multinasional (MSS) yang disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mempercepat transisi kekuasaan secara damai melalui kebebasan bebas. dan pemilu yang adil,” katanya.

FOLLOW US