• News

Menhub Minta Sederhanakan Digitalisasi di Ditjen Perhubungan Laut

Aliyudin Sofyan | Senin, 26/02/2024 16:55 WIB
Menhub Minta Sederhanakan Digitalisasi di Ditjen Perhubungan Laut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuak Rapat Kerja (Raker) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) di Jakarta, Senin (26/2/2024). Foto: bkip

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar sistem digitalisasi di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) lebih disederhanakan. Jangan setiap direktorat membuat sistem digitalisasi yang akhirnya terlalu banyak dan membingungkan.

“Sistem kita buat lebih sederhana, menjadi satu, jangan semua direktorat membuat sistem sehingga membuat digitalisasi banyak dan membingungkan,” kata Budi Karya saat membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2024 di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Budi Karya mengatakan, pada sektor transportasi laut dan logistik dibutuhkan peningkatan dan pembenahan tata kelola terutama dalam simplifikasi tatanan birokrasi, aturan tata kelola, serta efisiensi proses bisnis logistik melalui digitalisasi layanan. Sebab, penerapan digitalisasi dapat memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan untuk menjalankan usahanya.

Terkait optimalisasi PNPB, Menhub mengatakan, tantangan yang dihadapi tidak terbatas pada bagaimana PNBP terus dijaga dan ditingkatkan jumlahnya, tapi juga kualitas jenis tarif dan layanan kepada masyarakat.

Adapun realisasi PNBP Ditjen Perhubungan Laut pada 2023 mencapai 112,83% atau Rp4,9T dari target APBN sebesar Rp4,4T.

“Saya minta kepada seluruh satuan kerja agar dapat meningkatkan dan mengevaluasi pelaksanaan pemungutan PNBP, serta potensi yang belum terpungut sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara,” katanya.

Terkait kualitas SDM, Ditjen Perhubungan Laut menjalankan program-program strategis dan memiliki jumlah pegawai sebanyak 13.281, sehingga diperlukan pemerataan peningkatan kompetensi bagi SDM di kantor pusat maupun UPT.

“Saat ini, penyebaran SDM dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan belum merata, khususnya pada UPT-UPT di wilayah Indonesia Timur. Maka dari itu, perlu pemprioritasan program pengembangan SDM melalui program diklat teknis dan manajerial secara daring dan luring,” tegasnya.

FOLLOW US