Wakil Ketua MPR RI H. M Hidayat Nur Wahid atau HNW mengutuk pembakaran Al Quran yang kembali terjadi di Swedia dan Denmark, yang antara lain bahkan dilakukan di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Copenhagen, Denmark.
Satu upaya lagi yang sangat penting adalah ada peluang besar dimana Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) jika dilakukan dengan efektif, bisa menjadi benteng untuk menangkal penyebaran dan cara berpikir radikalisme yang menjurus kepada aksi terorisme.
HNW, Anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan keagamaan ini mengimbau agar masyarakat dan generasi muda, waspada tapi tidak terpancing jadi saling curiga dan terpecahbelah karena adanya tuduhan tak mendasar itu.
"Mengelola kemajemukan bagi negara yang penuh keberagaman seperti Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Ketidakmampuan mengelola kemajemukan, dan ketidaksiapan sebagian masyarakat menerima kemajemukan tersebut, berpotensi menimbulkan berbagai gejolak yang dapat mengancam ikatan kebangsaan," jelas Bamsoet.
"Tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama di saat pandemi saat ini, berpotensi mendorong tumbuh suburnya radikalisme sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai himpitan persoalan. Di samping itu, fakta sosiologis bahwa kita ditakdirkan menjadi sebuah bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi, menjadikan kita berada dalam posisi rentan dari ancaman potensi konflik," tandas Bamsoet.
“Implementasi ini dalam konteks ibadah selama bulan Ramadhan, sudah dilakukan bukan hanya dalam tataran personal, tetapi juga ditunjukan dalam berbagai kegiatan sosial yang berskala nasional bahkan internasional,”ujarnya.
Namun ada hal positif yang akan mereka katakan bahwa mereka mengakui hidup di negara yang masih mempertahankan nilai-nilai gotong royong, berpegang teguh pada ajaran agama, dan harapan ke depan Keadilan bisa kita rasakan.