• Kabar Desa

Mendes PDTT Gandeng Perguruan Tinggi Cegah Radikalisme di Kawasan Transmigrasi

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 30/11/2023 23:45 WIB
Mendes PDTT Gandeng Perguruan Tinggi Cegah Radikalisme di Kawasan Transmigrasi Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kemendes PDTT dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ihyaul Ulum Gresik tentang penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi, Kamis (30/11/23). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

GRESIK – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menggandeng Perguruan Tinggi (PT) untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kawasan transmigrasi.

Kesepakatan bersama itu ditandatangani dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kemendes PDTT dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ihyaul Ulum Gresik tentang penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di desa, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi di Kampus STAI Ihyaul Ulum Gresik, Kamis (30/11/2023).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menjelaskan bahwa pernah menemukan berita yang memuat adanya sinyal-sinyal kawasan transmigrasi digunakan untuk pembibitan dan pembinaan kelompok-kelompok radikal.

Hal tersebut dikarenakan kawasan transmigrasi berada di daerah terpencil, terluar, terdepan, tertinggal (3T), dan jauh dari khalayak ramai.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Gus Halim menggandeng perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi agama Islam dan pondok pesantren untuk bisa memback-up kawasan transmigrasi dari paparan paham radikalisme.

Menurut Gus Halim, salah satu yang sangat diharapkan untuk bisa memback-up dan mewujudkan cita-cita itu adalah dari kalangan pondok pesantren, termasuk di dalamnya adalah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI).

“Kita antisipasi betul urusan itu. Makanya kita terus melakukan sinergitas, kerja sama dengan sekolah tinggi agama Islam dengan perguruan tinggi agama Islam, utamanya yang ada di lingkungan pesantren,” ujar Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.

Sementara itu, Ketua STAI Ihyaul Ulum Gresik Ubaidillah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Kemendes PDTT yang memberikan kepercayaan dan bekerja sama dalam program ini.

Lebih lanjut, Ubaidillah mengatakan bahwa sebagai perguruan tinggi di bawah naungan pondok pesantren, maka di samping membekali mahasiswa dengan kemampuan akademik, STAI Ihyaul Ulum Gresik juga menanamkan nilai-nilai pesantren.

“Insya Allah mahasiswa transmigrasi yang nanti dititipkan oleh Kementerian Desa PDTT di perguruan tinggi di sini akan dibekali kemampuan yang sama. Sehingga nanti kembali ke tempatnya masing-masing, mereka bisa memberikan kontribusi yang nyata dan konkret,” kata Ubaidillah.

Turut hadir dalam kegiatan ini yakni pengasuh Ponpes Ihyaul Ulum Gresik Sakinah Ma’shum, penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT Umi Lilik Nasriyah, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Ivanovich Agusta, Dirjen PPKTrans Danton Ginting Munthe, Sesdirjen PPKTrans Sigit Musthofa, dan Kepala Biro Humas Erlin Chaerlinatun M.

FOLLOW US