• News

Istighatsah Harlah Ke-101, Gus Yahya: Perjuangan NU Sampai Hari Kiamat

Eko Budhiarto | Minggu, 28/01/2024 20:06 WIB
Istighatsah Harlah Ke-101, Gus Yahya: Perjuangan NU Sampai Hari Kiamat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

YOGYAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan, bahwa perjuangan NU untuk selama-lamanya sampai hari kiamat.

Gus Yahya menyampaikan hal itu dalam acara istighatsah Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, Ahad (28/1/2024).

"Kita jadikan ini sebagai penanda saja untuk hari lahir NU Ke-101 ini. Sesudah ini kita akan terus beristighatsah dengan cara apa pun yang mungkin demi maslahat NU, demi maslahat Islam, demi maslahat negara bangsa Republik Indonesia, demi maslahat kemanusiaan seluruhnya," kata Gus Yahya seperti dikutip dari NU Online.

Gus Yahya menyampaikan bahwa 101 tahun perjuangan NU rasanya sudah lama, tetapi sebetulnya belum apa-apa. Sebab, ia mengingatkan bahwa perjuangan NU diniatkan untuk selama-lamanya.

"Karena maksud dan ghirah (semangat) dari para muassis (pendiri) Nahdlatul Ulama, para pemimpin Nahdlatul Ulama adalah perjuangan dengan Nahdlatul Ulama ini selama-lamanya ila yaumil qiyamah (sampai hari kiamat)," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menegaskan bahwa NU didirikan untuk niat akhirat dan dengan harapan-harapan akhirat. Karenanya, dalam memutarkan roda organisasi ini dilakukan dengan cara mengupayakan pelaksanaan dari tuntunan-tuntunan agama Allah.

"Itulah sebabnya sejak didirikan hingga sekarang tidak ada satu pun, tidak ada satu pun keputusan Nahdlatul Ulama kecuali didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan agama, pertimbangan-pertimbangan syariat, pertimbangan apa yang benar, apa yang salah, apa yang baik menurut syariat," ujarnya.

Sebagai informasi, istighatsah dalam rangka Harlah Ke-101 NU ini dipimpin oleh Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori dan ditutup dengan doa oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. 

Setelah istighatsah, dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh KH Miftachul Akhyar. Secara berurutan, potongan tumpeng yang pertama diserahkan untuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, lalu potongan kedua diserahkan kepada Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, dan potongan ketiga untuk Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran KH Mu`tashim Billah.

 

Keywords :

FOLLOW US