Truk Gas di Mongolia Meledak, Enam Orang Tewas

| Rabu, 24/01/2024 21:05 WIB
Truk Gas di Mongolia Meledak, Enam Orang Tewas Kendaraan yang terbakar berdiri di dekat lokasi ledakan truk yang membawa gas alam cair, di Ulaanbaatar, Mongolia 24 Januari 2024. Foto: Reuters

MONGOLIA - Sedikitnya enam orang, termasuk tiga petugas pemadam kebakaran, tewas ketika sebuah truk yang membawa 60 ton gas alam cair jatuh dan meledak di ibu kota Mongolia, Ulan Bator, pada hari Rabu, 24 Januari 2024, menurut pejabat Mongolia.

Sedikitnya 11 orang terluka dalam kebakaran di dekat pasar Dunjingarav, kata Kantor Manajemen Darurat Mongolia dalam sebuah postingan di Facebook. Ketuanya G. Ariunbuyan mengatakan kepada media lokal bahwa badan tersebut menerima telepon tentang insiden tersebut pada pukul 1:04 pagi (Selasa 17.04 GMT).

Lebih dari 600 petugas pemadam kebakaran di 100 kendaraan dilibatkan dalam memadamkan api, yang akhirnya padam.

Sayangnya, akibat kecelakaan itu, tiga petugas dari Unit Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ke-63 dari Dinas Pemadam Kebakaran Nasional tewas saat menjalankan tugasnya, kata Manajemen Darurat dalam postingan di Facebook.

Penilaian awal menunjukkan bahwa truk tersebut menabrak sebuah mobil kecil yang menyebabkan ledakan seketika, kemudian terjadi ledakan kedua yang merobek bagian truk dengan kekuatan besar dan menewaskan petugas pemadam kebakaran di tempat kejadian, kata Wakil Perdana Menteri Mongolia S. Amarsaikhan kepada TenGer TV.

Menurut outlet berita online lokal, api dengan cepat melalap beberapa bangunan di dekatnya, termasuk sebuah bangunan tempat tinggal. Puluhan mobil terbakar.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa penghuni rumah di dekatnya disarankan untuk mengungsi.

Seorang warga yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada TenGer TV bahwa jendelanya pecah dan balkonnya hancur akibat ledakan pertama.
Yang lain mengatakan dia dan warga lainnya harus keluar secara paksa dari gedung mereka setelah api mencapai pintu keluar gedung mereka. Dia mengatakan api sudah menyebar ke lantai atas saat mereka keluar.

Saksi mata Erdenebold Sukhbaatar, yang tinggal 100 meter dari lokasi ledakan, mengatakan dia pertama kali mengira telah terjadi gempa bumi atau kecelakaan pesawat. Saat dia bergegas menuju ruang tamunya, dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat ledakan dan api dengan cepat menyebar ke gedung apartemen terdekat.

Pengacara berusia 40 tahun itu menyiarkan langsung acara tersebut di Facebook.

Amarsaikhan, wakil perdana menteri, mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari gedung apartemen tersebut tetapi “kami tidak dapat menjamin bahwa jumlah korban tidak akan bertambah” karena penyelidikan dan tindakan darurat masih dilakukan.

FOLLOW US