• News

Di Bawah Cina, RI Peringkat Dua Negara Terbanyak Diguncang Gempa

Eko Budhiarto | Jum'at, 05/01/2024 06:49 WIB
Di Bawah Cina, RI Peringkat Dua Negara Terbanyak Diguncang Gempa Ilustrasi gempa bumi. (FOTO: APA)

JAKARTA - Indonesia menempati peringkat dua dunia sebagai negara terbanyak diguncang gempa. Terkait hal ini literasi kebencanaan harus dilakukan secara masif.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan, peringkat tersebut merujuk kepada data yang dikeluarkan oleh STATISTA.

"Tahukah, kita ada di peringkat kedua," kata Daryono di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Berdasarkan data STATISTA periode 1990-2024, Indonesia berada di urutan kedua dengan 166 kali gempa besar setelah China, yang sebanyak 186 kali gempa.

Di Indonesia, kata Daryono, terdapat 13 segmen subduksi lempeng, lebih dari 295 sesar aktif termasuk yang belum terpetakan.

"Banyaknya aktivitas gempa di berbagai tempat akhir-akhir ini masih wajar dan bukan berarti saling picu antar gempa karena memang sumber gempa kita banyak," katanya.

Ia mengimbau warga waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam. Sebab, gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor (land slide) dan runtuhan batu (rock fall).

"Apalagi pascahujan ketidakstabilan lereng mudah terjadi sehingga dapat memicu longsor," katanya.

Hingga tahun 2023, lanjut Daryno, BMKG terus melakukan kegiatan penguatan Literasi Kebencanaan Gempa Bumi dan Tsunami. Caranya, dengan menyusun buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami.

BMKG juga melakukan kegiatan penguatan kapasitas Mitra BMKG dan masyarakat di daerah rawan bencana gempa bumi tsunami melalui program Sekolah Lapangan Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) untuk stakeholder/masyarakat dan BMKG Goes to School (BGTS) untuk siswa sekolah.

"Capaian kegiatan edukasi mitigasi SLG sudah melibatkan sebanyak 37.293 peserta dari 26 lokasi dan kegiatan BGTS mencapai sebanyak 39.157 peserta siswa sekolah di 35 Unit Pelaksana Teknis BMKG di daerah," paparnya.

Hingga tahun 2023, kata dia, BMKG juga telah berhasil memfasilitasi sembilan Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di delapan Kabupaten. Keberhasilan ini dicapai untuk mendapatkan Pengakuan Internasional dari UNESCO sebagai Tsunami Ready Community.

Di samping itu, BMKG juga telah berhasil memfasilitasi 10 Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di empat Kabupaten/Kota untuk mendapatkan pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami Level Nasional. Pengakuan di Level internasional akan dilanjutkan pada 2024.

 

Keywords :

FOLLOW US