• News

Bamsoet Dukung Trisakti Buka Magister Kenotariatan dan S2 Teknik Lingkungan

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 21/12/2023 20:39 WIB
Bamsoet Dukung Trisakti Buka Magister Kenotariatan dan S2 Teknik Lingkungan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) silaturahim bersama pengurus yayasan dan rektorat Universitas Trisakti, di Jakarta, Kamis (21/12/23). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Universitas Trisakti membuka magister kenotariatan serta S2 Teknik Lingkungan. Berbagai tahapan dan proses sudah dilalui di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tinggal menyelesaikan proses di Kementerian Hukum dan HAM.

Bamsoet yang juga Dosen pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Borobudur, Universitas Pertahanan RI (UNHAN) dan Universitas Terbuka (UT) ini menuturkan, magister kenotariatan sangat dibutuhkan, agar para mahasiswa S1 Fakultas Hukum, baik dari internal kampus Trisakti maupun dari luar, yang tertarik menggeluti profesi notaris, bisa melanjutkan pendidikannya. Terlebih kebutuhan notaris sangat penting untuk menciptakan kepastian hukum bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat

"Begitupun dengan S2 Teknik Lingkungan yang juga sangat dibutuhkan. Selain karena peminatnya yang banyak, kapasitas kampus yang membuka S2 Teknik Lingkungan juga masih sedikit. Jika izin operasional dari Kemenkumham bisa segera diselesaikan, Universitas Trisaksi akan menjadi kampus swasta pertama yang memiliki S2 Teknik Lingkungan," ujar Bamsoet usai silaturahim bersama pengurus yayasan dan rektorat Universitas Trisakti, di Jakarta, Kamis (21/12/23).

Bamsoet menjelaskan, keberadaan S2 teknik lingkungan sangat penting untuk melahirkan SDM terdidik yang bisa mengaplikasikan ilmunya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat. Selain menangani masalah, alumni teknik lingkungan juga bisa memprediksi berbagai potensi masalah lingkungan yang mungkin terjadi di masa depan, sehingga bisa membuat rencana pencegahan dari saat ini.

"Peran penting teknik lingkungan juga terkait dengan mulai maraknya perdagangan karbon, seiring terbitnya Perpres No.98/2021 tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (NEK). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi potensi perdagangan karbon di Indonesia bisa mencapai Rp 350 triliun. Besarnya potensi ekonomi tersebut tidak lepas karena Indonesia mampu menyerap sekitar 113,18 gigaton karbon," ujarnya.

Bamsoet menerangkan, rencana Universitas Trisakti membuka Magister Kenotariatan dan S2 teknik lingkungan patut didukung, mengingat Universitas Trisakti sudah terbukti memiliki berbagai keunggulan yang bahkan sudah diakui internasional. Terbaru, Universitas Trisakti meraih 6 Penghargaan pada Rakorda LLDikti Wilayah III 2023.

"Dengan berbagai prestasi yang telah dimiliki, menjadi jaminan bagi Universitas Trisakti dalam membuka Magister Kenotariatan dan S2 Teknik Lingkungan. Selain dari sisi manajemen, kualitas pendidikannya juga diharapkan bisa terjamin. Sehingga bisa turut berkontribusi dalam melahirkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing unggul," ujarnya.

FOLLOW US